Akal pikiran kita yang terdiri dari pikiran dan perasaan merupakan transmitter (pemancar) sekaligus penerima getaran yang luar biasa.
Kalau pikiran dan perasaan kita memancarkan energi negatif, maka seluruh lautan energi teresonansi menjadi negatif.
Lautan yang negatif itu lantas kita tangkap kembali pantulannya lewat penerima kita sendiri sebagai energi yang negatif pula.
Demikian juga jika memancarkan energi positif, maka seluruh lautan energi akan beriak positif.
Pantulannya akan diterima sebagai energi yang positif pula. Mungkin karena hal itulah Allah SWT berfirman dalam QS. Fush shilat (41) : 46
“Barangsiapa berbuat kebaikan maka hasilnya untuk dirinya sendiri dan barang siapa berbuat kejahatan maka (akibatnya) untuk dirinya sendiri, Tuhanmu sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Nya.”
Oleh karena itu, hati-hati bermain dengan pikiran dan perasaan kita, karena setiap yang kita pikirkan dan kita rasakan, gelombangnya akan langsung terpancar ke alam semesta. Tidak bisa disembunyikan.
Meskipun tidak terlihat dan tidak terdengar, pancaran gelombang itu tetap saja terpancar ke sekeliling kita dan masuk dalam lautan energi alam semesta dan menimbulkan riak-riak gelombang yang suatu saat akan kembali kepada kita.