The Hitler Effect adalah buku fenomenal yang dianggap paling berbahaya.
Buku ini mengajarkan skills teknik proganda dalam mempengaruhi pikiran dan perilaku orang lain serta sangat dilarang keras untuk dipublikasikan secara luas.
Namun tidak usah kuatir, disini saya akan membongkar teknik buku yang datang dari “tokoh kegelapan” ini. Hitler sendiri merupakan sebagai role modelnya dalam buku tersebut.
Mengenai buku The Hitler Effect bagi kalangan praktisi Hypnosis dan NLP sudah tak asing lagi dan dianggap biasa saja.
Teknik yang digunakan pun berbasis hypnosis terselubung dan dipadukan dengan teknik Neuro Linguistic Programming (NLP)
Meski banyak teknik “jahat” yang diajarkan dalam buku ini, namun tekniknya sendiri tidaklah jahat, semua bergantung dari niat kita sendiri
Namun satu hal yang anda harus camkan baik-baik adalah, mempelajari racun bisa memunculkan pengetahuan mengenai obat, tidak harus anda gunakan untuk membunuh atau menyakiti bukan?
Buku ini sama seperti ibarat “korek api” yang dijual dimana-mana. Biasanya korek api itu banyak sekali manfaatnya antara lain untuk menyalakan lampu buat menerangi rumah dan jalan.
Menyalakan kompor untuk memasak, merokok, memanaskan badan dan sebagainya, tetapi pada suatu ketika ada pula orang jahat lalu menggunakannya untuk membakar rumah orang!
Apakah kiranya korek api itu yang bersalah? Ataukah si penjualnya mesti disalahkan dan dihukum. Lantaran ada orang yang menyalah gunakan korek api tadi? Tentulah tidak bukan?
Jadi intinya, kejahatan bukanlah terletak pada suatu ilmu, tetapi di dalam lubuk hati manusia, di dalam amal perbuatannya.
Kembali mengenai buku The Hitler Effect ini bahwa semua teknik yang digunakan Hitler dalam propaganda dan manipulasi pikiranya, adalah “frame” yakni berpikir dipakai sebagai landasan yang dipadukan teknik Hipnotis dan NLP dalam “manipulatif” pikiran orang lain. Dan ilmu ini dipakai dalam dunia politik.
Dalam kelas dunia hypnosis dan NLP melalui grup WhatsApp Ibhe Ananda, hal ini pernah saya sampaikan, bahwa ilmu provokator hanya berlaku di luar negeri dan dianggap positif.
Sementara di Indonesia sendiri dicap negatif. Tentu paradigma orang luar dan dalam cara berpikirnya berbeda dengan kita.
Bahkan ilmu provokator tersebut dipakai dalam dunia penjualan dan bisnis dalam mendongkrak omzet suatu perusahaan.
Buku The Hitler Effect ini pun tidak ada bedanya dengan ilmu yang telah saya sebutkan di atas hanya berbeda nama namun tekniknya sama.
Jadi kesimpulan buku Hitler Effect ini adalah sistem cara berpikir, sistem berpikir yang menempatkan anda pada pilihan, menjadi korban atau ikut dalam permainan dan memenangkannya.
Segala sumber daya untuk menang ada dalam diri anda, dan anda bahkan memiliki sumber daya untuk menang dalam diri orang lain
Sehingga sangat besar kemungkinan anda untuk menang jika saja anda mau “bermain” dengan efektif.
Adapun mengenai rahasia Teknik dan Trik yang digunakan dalam propoganda persuasi manipulasi pikiran yakni dengan teknik hipnotis terselebung dipadukan dengan teknik NLP
Sebagaimana yang pernah saya ajarkan di kelas kelas Hypnotis dan NLP baik secara offline atau pun online.
Buku Hitler Effect ini sudah lama terbit sejak 2010, tahun 2013 buku tersebut viral dan 2023 kembali heboh.
