Kita harus ingat, bahwa kita ini berada dalam pengawasan Sang Pencipta. Jiwa, harta dan segala sesuatu yang kita miliki berada dalam genggaman-Nya.
Janganlah mengundang kesulitan dalam hidup kita, jangan mempersempit urusan kita, dan jangan mengundang azab dan murka Sang Pecipta.
Undanglah kemudahan, kelapangan urusan, cinta, kasih sayang dan pertolongan dari Tuhan, dengan memberikan bantuan, pertolongan kepada orang yang membutuhkannya.
Jangan engkau berpikir dengan membantu orang lain harus berkemampuan, itu keliru. Bantulah mereka walau sebenarnya kita tidak mampu maka pertolongan Tuhan itu pasti.
Masalah-masalahmu semua akan beres, penyakit-penyakitmu berangsur-angsur akan sembuh. Pedulilah selama nafas masih ada, dengan membantu orang lain maka Tuhan melipatgandakan keberlimpahannya kepada kita tanpa disangka-sangka.
Dalam hukum universal masalah di hadirkan sebagai bentuk ujian, bukan untuk kita fokuskan. Bukan untuk kita selesaikan dengan kemampuan kita.
Sebab kita tak punya kemampuan selain dari kemampuan Tuhan semata.
Lihatlah Alam Semesta ini, dia tidak hidup untuk dirinya sendiri. Seperti sungai, sungai tidak meminum airnya sendiri, begitupan dengan matahari, matahari tidak bersinar untuk dirinya sendiri.
Alam mengajarkan kita untuk hidup bagi kebaikan orang lain. Jadilah sebab untuk memudahkan urusan orang lain. Bukan malah mempersulit dan menyusahkan orang lain.
Cobalah Check Up seberapa kita bersedekah untuk menolong orang lain ? maka permudahlah, jangan engkau persulit orang lain.
Sebab, jika engkau mempersulit hidup orang maka hidupmu juga akan dipersulit, dan mati mu pun dipersulit Tuhan.
Alkisah, seorang dosen mempersulit kelulusan mahasiswanya, si mahasiswa yang pulang ke rumahnya membawa kesusahan bahwa sang dosen persulit kelulusannya.
Dia akan cerita kepada keluarganya, keluarga yang mendengarkan juga ikut susah, kerabat dan teman hingga yang lain pun ikut susah, sudah berapa banyak sang Dosen bikin susah orang?
Ini baru satu mahasiswa, bagaimana jika ratusan? Contoh kasus yang sederhana ini saja berdampak pada psikis dan kesehatan sang dosen.
Sang dosen menceritakan kisahnya ini lantaran hidupnya dilanda susah tidur hingga stroke.
Sang dosen memikirkan apa penyebabnya stroke yang melanda dia, sementara dia sangat menjaga pola-pola kesehatannya.
Ternyata hasil dari evaluasi diri sang dosen tersebut, dia mengatakan bahwa mungkin penyebabnya karena dia mempersulit kelulusan mahasiswanya.
Dari kisah inilah sang dosen akhirnya mendatangi mahasiswa tersebut dan meluluskannya.
Si mahasiswa yang mendengarkan itu gembira, lalu menyampaikan kepada keluarganya.
Keluarga si mahasiswa yang mendengarkan itu turut mendoakan sang dosen yang baik hati.
Keajaiban pun terjadi, stroke sang dosen berangsur-angsur sembuh dan sembuh total.
Dan kisah ini diceritakan ke sejumlah teman-temannya untuk jangan persulit urusan orang lain.
Dari alkisah singkat di atas tersebut, kita diminta permudahlah urusan orang lain bukan mempersulitnya.
Kita disuruh menyelesaikan urusan kita dengan bersungguh-sungguh.
Apakah Urusan Kita itu?
Urusan kita bukanlah permasalahan Pribadi kita, tapi urusan kita adalah membantu menyelesaikan permasalahan orang-orang di sekitar kita.
Artinya apa?
Jika engkau, ingin permasalahanmu beres, maka bantulah bereskan/selesaikan permasalahan orang-orang di sekitarmu.
Apakah makna ini semua?
Seandainya manusia di seluruh dunia, hanya Fokus kepada masalahnya masing-masing, maka mana mungkin bisa terjadi sinergi yang baik.
Jangan sampai kita gagal berbuat kebaikan karena kita fokus kepada masalah kita. Dengan membantu persoalan atau masalah orang lain, maka dengan sendirinya masalah kita berkurang
Ketika kita hari ini sedang memiliki masalah, maka sebenarnya kita sedang diberikan “tanda” oleh Tuhan bahwa ada orang-orang di sekitar kita yang sedang butuh bantuan kita.
Maka perhatikan apa yang terjadi, ketika kita membantu menyelesaikan masalah-masalah mereka, maka justru masalah kita secara Ajaib dan penyakit kita menjadi selesai dan sembuh atas bantuan Tuhan.
Jadi, Solusi dari permasalahan kita tidak harus berada dibalik permasalahan tersebut, tapi Justru seringkali berada dibalik permasalahan orang-orang di sekitar kita.