Menu

Mode Gelap

Hypnosis · 18 Okt 2023 12:57 WITA ·

Pikiran Mengubah Materi

Ilustrasi Pikiran Mengubah Materi Perbesar

Ilustrasi Pikiran Mengubah Materi

Fisika Newton biasa disebut sebagai fisika klasik dan merupakan wilayah sains. Fisika yang memandang alam semesta laksana mesin raksasa, dan karenanya dapat diukur dan diprediksi.

Dengan mengetahui kecepatan sebuah kendaraan dan jarak tujuan, kita dapat memprediksi secara tepat kapan kita tiba di tujuan.

Dengan fisika Newton, kita juga dapat mengukur dan memprediksi jalur yang ditempuh planet mengelilingi matahari.

Jika menambahkan perhitungan yang lebih rumit dan kompleks, kita bahkan bisa menentukan disasaran mana saja sebuah roket bisa melesat.

Karena fisika klasik hanya berbicara tentang dinamika materi yang bisa terukur, maka ketika berbicara pada hal-hal yang tak bisa diukur seperti pikiran atau alam non materi maka semua itu diklasifikasikan sebagai metafisika (di luar fisika). Dan biasanya menjadi dogma agama.

Sehingga tidak heran, dalam perjalanan sejarah, sains dan agama tidak pernah bersatu dan melahirkan dualisme. Akhirnya pikiran dan materi dianggap sebagai entitas yang terpisah. Pikiran dan tubuh diasumsikan bekerja secara terpisah.

Maka menjadi wajar ketika seseorang sakit, ia hanya diberi obat atau tindakan operasi, yang semuanya hanya berlaku pada tubuh manusia.

BACA JUGA :  Visualisasi untuk Anak dalam Mencapai Tujuan

Seperti halnya ketika mesin kendaraan kita mengalami kerusakan, maka akan dilakukan tindakan perbaikan pada mesin motor.

Manusia hanya diasumsikan seperti mesin motor. Dan pikiran dianggap tidak punya peranan apapun dalam proses penyembuhan tubuh.

Padahal seperti yang pernah kita ketahui tentang efek placebo, ada begitu banyak pasien yang sembuh murni dari pikiran dan keyakinannya.

Para pasien tersebut sama sekali tidak mengalami tindakan penyembuhan secara medis, namun bisa sembuh akibat dari pikiran dan keyakinannya sendiri.

Tentu saja, ini tidak berarti bahwa tindakan medis tidak diperlukan sama sekali. Namun sudah saatnya kita meyakini bahwa pikiran dan keyakinan kita juga punya peran penting dalam proses penyembuhan medis.

Fisika klasik memiliki keterbatasan dalam mempelajari energi, tindakan dunia immaterial di luar ruang dan waktu, dan perilaku atom (bahan penyusun segala sesuatu di alam semesta fisik).

Alam itu milik fisika kuantum. Ketika fisikawan kuantum mulai melihat aspek atom yang lebih kecil dan sangat kecil, seperti apa yang membentuk nukleus, semakin dekat mereka melihat, semakin tidak jelas atom itu, sampai akhirnya menghilang sama sekali. Atom, menurut mereka, tampak seperti 99,999999999999 persen ruang kosong.

BACA JUGA :  Menyadari Efek Kata-kata Menjadi Perasaan

Tapi ruang itu tidak benar-benar kosong. Itu benar-benar penuh dengan energi. Lebih khusus lagi, ini terdiri dari susunan frekuensi energi yang luas yang membentuk semacam bidang informasi yang tidak terlihat dan saling berhubungan.

Jadi, jika setiap atom adalah 99,999999999999 persen energi atau informasi, itu berarti bahwa alam semesta kita yang diketahui dan segala sesuatu di dalamnya, tidak peduli seberapa padat materi itu tampak bagi kita pada dasarnya hanyalah energi dan informasi.

Atom memang mengandung beberapa materi, tetapi ketika fisikawan kuantum mencoba mempelajarinya, mereka menemukan sesuatu yang sangat aneh.

Materi subatom di dunia kuantum tampaknya agak kacau dan tak terduga, sama sekali mengabaikan batas waktu dan ruang.

Mereka juga menemukan bahwa ketika mereka mengamati partikel materi subatom, mereka dapat mempengaruhi atau mengubah perilakunya.

Alasan mereka ada di sini dan pergi (dan kemudian di sini dan pergi lagi sepanjang waktu) adalah karena semua partikel ini benar-benar ada secara bersamaan dalam berbagai kemungkinan atau probabilitas yang tak terbatas di dalam medan energi kuantum yang tak terlihat dan tak terbatas.

BACA JUGA :  Emosi Sebagai Pengikat Persepsi dan Kunci Merubah Diri

Hanya ketika seorang pengamat memusatkan perhatian pada satu lokasi dari satu elektron mana pun, elektron benar-benar muncul di tempat itu.

Jadi menurut “efek pengamat” ini, materi fisik tidak dapat eksis atau terwujud sampai kita mengamatinya, sampai kita menyadarinya dan memberinya perhatian kita.

Dan ketika kita tidak lagi memperhatikannya, itu menghilang, kembali ke asalnya. Jadi materi terus berubah, berosilasi antara bermanifestasi menjadi materi dan menghilang menjadi energi.

Karena pikiran manusia (sebagai pengamat) kemudian berhubungan erat dengan perilaku dan penampilan materi, maka pikiran kita pada dasarnya dapat memengaruhi perubahan materi.

Pikiran dan keyakinan kita dapat mengubah apa yang ada pada tubuh kita sehingga kita bisa menjadi sembuh dan sehat.

 

 

Penulis : Syahril Syam, ST, C.Ht, L.NLP Pakar Pengembangan Diri

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Tim

Baca Lainnya

Sugesti Hipnosis untuk Awet Muda

16 Juni 2024 - 16:48 WITA

Sugesti Hipnosis untuk Awet Muda

Sugesti Hipnosis untuk Meningkatkan Kemakmuran Finansial

16 Juni 2024 - 16:44 WITA

Sugesti Hipnosis untuk Meningkatkan Kemakmuran Finansial

Sugesti Agar Selalu Semangat

16 Juni 2024 - 16:40 WITA

Sugesti Agar Selalu Semangat

Bagaimana Cara Menghypnosis?

16 Juni 2024 - 16:35 WITA

Bagaimana Cara Menghypnosis?

Apa Itu Hypnosis dan Bagaimana Cara Kerjanya?

16 Juni 2024 - 16:28 WITA

Apa Itu Hypnosis dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Meng-Hack Otak

31 Januari 2024 - 03:35 WITA

Meng-Hack Otak (Ilustrasi)
Trending di Hypnosis