Dari otak turun ke hati atau dari ego turun ke batin adalah proses yang menyakitkan. Inilah yang disebut “Taubah’.
Taubah adalah peristiwa melemahnya ego dan menguatnya hati. Turunnya ego dari otak ke hati.
Ini mungkin terjadi kepada setiap orang. Suatu proses yang sangat menyakitkan. Karena ego tidak akan mudah menyerah.
Ia begitu sombongnya mempertahankan posisinya, tidak rela mengakui keterpurukan atau kekalahan.
Sedangkan sesungguhnya tidak ada keterpurukan dan tidak ada kekalahan. Terpuruk dan kalah adalah ilusi yang termanivestasi oleh ego manusia.
Sedangkan bahasa rasa atau bahasa hati membuat manusia mengerti arti sesungguhnya kehidupan ini.
Tidak ada perbedaan. Baik, buruk, kaya, miskin, semua sama. Perbedaan yang terjadi adalah kualitas hati mereka.
Tidak perlu kita pikirkan dengan otak, sebanyak apa harta yang kita mau, berapa banyak mobil yang kita mau. Kebahagiaan bukan ditentukan oleh itu. Kebahagiaan tidak memiliki syarat apapun.
Kebahagiaan itu sekarang! Tanpa syarat! Dengan senantiasa bersyukur maka hanya ada rasa syukur yang kita alami sepanjang waktu.
Jika kita meminta sesuatu yang spesifik, maka kita mengakui bahwa kita sedang membutuhkan sesuatu itu, sesuatu itu tidak ada atau tidak kita miliki. Maka sesuatu itu tidak kita dapatkan.
Namun jika kita bersyukur akan sesuatu yang sudah kita dapatkan, maka sesuatu itu akan datang lagi dan lagi dan lagi.
Selama ini semuanya benar, hanya saja manusia memutarbalikkannya dengan ilusi yang diciptakan oleh ego.
“Jika kau merasa sedih, maka sedih akan datang. Jika kau merasa bahagia, maka kebahagiaan akan datang!”
Berbicaralah kepada alam. Melalui hati anda. Hati adalah seperti otot yang harus dilatih untuk lebih peka.
Seberapa sombongnya Anda berjalan di muka bumi ini? Turunkan emosi, ego, nafsu dari atas (otak), sampai ke hati.
Gunakan hati untuk merasakan setiap butir udara yang anda hirup sebagai pemberian Tuhan yang teristimewa, setiap butir air yang anda minum sebagai karunia terbesar.
Rasakan rasa cinta dari setiap orang di dekat anda. Rasakan cinta dari Tuhan dan seluruh alam. Mereka berbicara kepada anda. Mereka rindu anda dan anda pun rindu pada mereka.
Mulailah berlatih me-rasa dan kurangi berucap. Karena ucapan berasal dari otak yang dihuni oleh ego dan nafsu duniawi. Dan hanya ucapkan sesuatu dari hati.
Jika semua orang berpikir dengan hati, maka tidak akan ada penderitaan di dunia ini
-Ibhe Ananda –