Kita biasa mendengar, “menerima pasangan apa adanya.” Bukan “ada apanya” ini diucapkan kepada sesama manusia.
Tidak pernah kita mendengar kata yang sama digunakan untuk Tuhan.
Tetapi ini adalah pesan yang penting untuk kita, para pencari di jalan spiritual. Butuh perenungan mendalam dalam memahaminya.
Apa yang dimaksud dengan “menerima Tuhan apa adanya”?
Cukup banyak orang yang melakukan perjalanan spiritual menganggap atau berharap menerima atau merasakan yang baik-baik saja.
Saya menjelaskan kepada mereka bahwa jika kita membuka diri membuka hati kepada Tuhan, maka bersedialah menerima energi baik dan buruk secara bersamaan. Kita tidak bisa memilih hanya yang baik saja. Baik dan buruk berasal dari Tuhan.
Justru di sinilah kita mengasah indera kita untuk mengenali energi positif dan energi negatif. Dengan mampu merasakan kedua sisi itu, kita pun akan mampu memposisikan diri di tengah dan mencapai keseimbangan.
Kemudian saya pun menekankan bahwa Tuhan adalah satu. Rasa positif dan negatif yang berasal dari Dzat yang Satu itu dapat kita murnikan keduanya.
Mungkin anda bingung. Kita sudah paham memurnikan yang negatif. Tetapi memurnikan yang positif?
Ya! Kedua sisi rasa itu berasal dari Tuhan juga. Yang baik dan yang buruk, yang positif dan yang negatif. Bila kita selalu memurnikan yang negatif, yang positif pun harus diperlakukan sama.
Bagaimana memurnikan yang positif?
Memurnikan yang positif adalah dengan SADAR bahwa sesuatu itu bukan milik kita.
Jika kita menerima rezeki, bersyukurlah, nikmati rasa bahagia itu. Lalu sadarlah bahwa itu bukan milik kita. Bagikanlah kebahagiaan ini untuk sesama.
Bila anda mensyukuri yang positif, maka anda juga mensyukuri yang negatif.
Jika anda mendapat kemalangan atau peristiwa yang membuat anda sedih, marah, dan emosi negatif lainnya, bersyukurlah karena anda sudah pasti mampu menghadapinya.
Peristiwa itu adalah pelajaran. Petik hikmah darinya. Inilah memurnikan yang negatif. Dan jadilah manusia yang lebih mulia bagi diri sendiri dan sesama
Jika anda menginginkan Tuhan yang hanya memberikan kebaikan saja dan menolak yang buruk, maka anda men-dua-kan Tuhan.
Maka, murnikan, selaraskan seluruh rasa, dan itulah energi yang singular. Di situlah baru anda bisa merasakan DIA yang Nyata.
Capailah kesadaran ini
Inilah yang dimaksud dengan menerima Tuhan apa adanya. Bukan Tuhan yang anda pilah-pilah sesuka hati. Bukan Tuhan yang anda kurung di dalam kerangka logikamu yang sempit.
Bebaskan DIA! Akuilah Dia sebagaimana Dia.
Terimalah Tuhan apa adanya!
Hanya dengan berada di pemahaman inilah anda layak untuk bersaksi bahwa Tuhan itu Satu.
Hanya dengan berada di pemahaman inilah anda layak untuk bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Tuhan.