Menu

Mode Gelap

Motivasi · 27 Des 2023 03:11 WITA ·

Kesadaran dan Transformasi Diri

Kesadaran dan Transformasi Diri Perbesar

Kesadaran dan Transformasi Diri

Salah satu definisi kesadaran menurut Oxford English Dictionary (OED) adalah keadaan bangun/terjaga secara normal.

Definisi ini sepertinya merujuk pada perubahan kondisi kesadaran dari tidur lelap menuju keadaan terjaga atau sadar.

Sedangkan dalam pandangan sufistik kesadaran tidak hanya terkait dengan tidur lelapnya tubuh menuju keadaan terjaga, melainkan perubahan dari tidur lelapnya jiwa di kondisi kelalaian dan kemalasan menuju keadaan bangkit untuk melakukan transformasi diri.

“Manusia adalah tidur, ketika mati barulah tersadar”.

Kebanyakan manusia tidur di alam kebiasaannya yang melenakan dan lalai menyucikan dirinya.

Ia terlena dengan candu emosionalnya yang membuatnya terikat dengan materi sehingga lupa akan kematian.

BACA JUGA :  Antara Kebutuhan dan Keinginan

Nanti ketika kematian datang padanya, barulah tersingkap realitas dirinya yang sesungguhnya. Barulah ia terbangun dan tersadar akan realitas diri yang sesungguhnya.

Oleh sebab itu, kesadaran meniscayakan transformasi diri. Kesadaran adalah keadaan diri yang terjaga secara mental untuk kemudian menyadari berbagai candu emosional dan kemudian melakukan perubahan diri menuju kesempurnaan diri yang hakiki.

Transformasi adalah gerak substansi, yaitu perubahan gradual atau keluarnya sesuatu secara gradual dari alam potensial kepada alam aktual, dimana gerakan adalah perkara eksistensial dimana sesuatu melalui perantaranya secara gradual keluar dari kondisi potensial menuju kondisi aktual.

BACA JUGA :  Latihan Positif, Lakukan Ini Sebelum Tidur

Gradualnya gerakan ini bermakna bahwa bagian-bagian yang diasumsikan bagi wujudnya tidak dapat dikumpulkan pada suatu masa secara bersamaan, melainkan mewujud sepanjang waktu secara gradual.

Karena perubahan dari potensi ke aktual tidak dapat dikumpulkan dalam satu waktu. Artinya, perubahan dari potensi sempurna menuju aktual sempurna memakan waktu, dan setiap penggalan waktu tersebut menunjukkan tahap-tahap perubahan.

Tahap-tahap perubahan per waktu inilah menunjukkan gradasi perubahan tersebut.

Seperti halnya tubuh saat bayi dan ketika sudah tua. Tubuh saat bayi dan saat sudah tua adalah tetap tubuh yang sama; hanya mengalami transformasi secara gradual dalam rentang waktu saat masih bayi hingga usia lansia.

BACA JUGA :  Menghapus Lingkaran Karma Buruk

Jiwa kita pun demikian, mengalami transformasi atau proses menjadi. Dari manusia yang digerakkan oleh candu emosional menjadi manusia yang bisa mengontrol semua keadaan emosional destruktif.

Bertransformasi dari keadaan diri yang dikontrol oleh kemarahan, dendam, kebencian, sakit hati, kecewa, atau rasa bersalah, menuju keadaan diri yang dikontrol oleh kesadaran berlandaskan kasih sayang, keikhlasan, tanggung jawab, amanah, integritas, dan sifat-sifat mulia.

Karena manusia adalah potensi murni, yang dapat mengaktualkan berbagai potensi diri. Tentu saja mesti mengaktualkan potensi-potensi diri yang membuat diri kita menjadi manusia yang menyempurna secara positif.

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Tim

Baca Lainnya

Pikiran Bawah Sadar Sembuhkan Berbagai Penyakit

24 Agustus 2024 - 07:54 WITA

Pikiran Bawah Sadar Sembuhkan Berbagai Penyakit

Panduan Praktis untuk Menerima Diri Anda

19 Agustus 2024 - 14:14 WITA

Panduan Praktis untuk Menerima Diri Anda

8 Tanda Bahasa Tubuh Orang yang Tak Menyukai Anda

22 Juli 2024 - 02:36 WITA

8 Tanda Bahasa Tubuh Orang yang Tak Menyukai Anda

Cara Meningkatkan Keberuntungan

16 Juni 2024 - 17:13 WITA

Cara Meningkatkan Keberuntungan

Menjadi Semakin Melimpah

16 Juni 2024 - 17:07 WITA

Menjadi Semakin Melimpah

Menghadapi Rasa Takut

25 Februari 2024 - 16:35 WITA

Rasa Takut (Iluatrasi)
Trending di Motivasi