Menu

Mode Gelap

Spiritual · 13 Des 2023 04:57 WITA ·

Kepasrahan Aktif

Kepasrahan Aktif Perbesar

Kepasrahan Aktif

Dalam bukunya yang berjudul “Healing Words”, Larry Dossey mengemukakan bahwa doa yang dipanjatkan dengan kepasrahan memberikan tingkat pengabulan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perasaan ngotot.

Doa (prayer) berasal dari kata latin precarius, “yang diperoleh dengan mengemis”, dan precari, “mohon” meminta dengan sangat, memohon, berharap, berdoa.

Karena doa dimulai dengan sebuah kegiatan mental, maka doa mengisyaratkan bahwa ada segi tertentu dalam jiwa kita yang juga secara murni bersifat tak terikat tempat.

Dengan demikian doa merupakan sebuah peristiwa yang tak terikat ruang dan waktu. Kita bisa melakukan kapan saja dan dimana saja.

Debbie Ford berkata bahwa insting alamiah kita adalah melakukan berbagai hal dan percaya bahwa kita dapat melakukan segalanya, bahwa kita menjadi tenaga pendorong.

BACA JUGA :  Fuad, Bathin, dan Alam Bawah Sadar

Namun ketika kita menyerahkan diri untuk tidak menjadi tenaga pendorong, ada tenaga pendorong lebih besar yang akan bekerja secara jauh lebih baik daripada diri kita.

Ingatlah untuk bertanya pada diri sendiri: “Apa yang dapat saya lakukan hari ini untuk mengundurkan diri sebagai General Manager dari alam semesta, sehingga saya dapat mengijinkan apa yang seharusnya terjadi.

Harapan kepada Tuhan adalah mutlak untuk kita lakukan, karena bukankah keberadaan diri kita ini pun sepenuhnya hanya dan hanya bergantung mutlak kepada Tuhan.

Jika eksistensi diri kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, maka adakah urusan baik yang tak sepenuhnya bergantung kepada Tuhan.

Kita membutuhkan Tuhan lebih dari kebutuhan akan diri kita sendiri. Oleh sebab itu, berharap kepada Tuhan meniscayakan suatu tindakan yang logis dalam mencapai tujuan.

BACA JUGA :  Sisi Ini dan Sisi Lain

Seperti yang dikatakan oleh Larry dossey, bahwa kita tidak boleh menyamakan kepasrahan kepada Tuhan dengan “tidak berbuat sesuatu”.

Berharap kepada Tuhan melalui doa-doa yang kita lantunkan memberi arti menerima tanpa menjadi pasif, bersyukur tanpa menyerah kalah.

Ijinkan saya berbagi anekdot menarik yang menggambarkan betapa berharap kepada Tuhan meniscayakan suatu tindakan logis untuk mencapai tujuan:

Seorang pria alim jatuh bangkrut. Setiap kali menoleh, tampaknya ada kesulitan lain yang ditimpakan kepadanya, hingga akhirnya, seperti kata pepatah, dia “sedemikian miskinnya sampai-sampai tak mampu memberi perhatian”.

Suatu malam, dalam keputusasaan, dia berlutut, menatap ke langit, dan berdoa, “Tuhanku, kini saya melarat. Buatlah aku menang lotre – dalam waktu dekat ini!”

BACA JUGA :  Bersihkan Problem dengan Bantu Sesama, Permudahlah Urusan Orang

Pekan berikutnya, dia yakin bahwa keadaan akan membaik. Setelah tiga bulan, keyakinannya mulai goyah, dan sampai pada pengujung tahun, laki-laki itu mulai marah karena tak sepeser pun yang berhasil dimenanginya.

“Tuhan, apa Kau dengar?” dia mengemis, “Aku percaya Kau akan menolongku, tetapi satu tahun telah berlalu dan Kau tidak juga mengabulkan doaku.”

Tiba-tiba saja, langit diliputi oleh awan gelap, disertai kilat, dan sebuah suara menggelegar dari langit: “Kudengar doamu…aku dengar. Malah setiap doamu selalu Aku dengar. Tapi coba ya, minimal beli dulu lotrenya.”

Seperti kata pepatah Rusia, memohonlah kepada Tuhan, tetapi mendayunglah untuk mencapai tepian.

 

Penulis : Syahril Syam, ST, C.Ht, L.NLP Pakar Pengembangan Diri

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Tim

Baca Lainnya

Apa Itu Kulitvasi dan Bagaimana Cara Melatinya?

19 Agustus 2024 - 14:01 WITA

Apa Itu Kulitvasi dan Bagaimana Cara Melatinya?

Sisi Ini dan Sisi Lain

20 Mei 2024 - 14:01 WITA

Ilustrasi

Menerima Tuhan dengan Segala Bentuk Rasa-Nya

20 Mei 2024 - 13:18 WITA

Menerima Tuhan dengan Segala Bentuk Rasa-Nya

Pencapaian Tingkat Kesadaran Spiritual yang Lebih Tinggi

20 Mei 2024 - 12:57 WITA

Salah Satu Pencapaian Tingkat Kesadaran Spiritual yang Lebih Tinggi adalah Sedekah dalam Menumbuhkan Rasa Empati (Ilustrasi)

Dua Kutub Manusia Dalam Desain Pencipta-Nya

20 Mei 2024 - 12:23 WITA

Dalam design penciptaan alam ini, Awalnya Tuhan menciptakan dua kutub yang yang saling berlawanan

Turunnya Ego dari Otak ke Hati

8 Maret 2024 - 17:20 WITA

Turunnya Ego dari Otak ke Hati (Ilustrasi)
Trending di Spiritual