Menu

Mode Gelap

Motivasi · 26 Okt 2023 23:48 WITA ·

Kemampuan Atau Pembelajaran

Ilustrasi AI Perbesar

Ilustrasi AI

Dalam dunia olahraga, para pelatih dan management club selalu mencari orang-orang yang berbakat.

Orang-orang yang seolah-olah dilahirkan dengan sebuah bakat alami dan membuatnya memiliki potensi untuk menjadi seorang juara.

Yang dibutuhkan hanyalah sedikit “polesan” dan pemain bakat alami itu pun akan menjadi sang juara baru dalam dunia olahraga.

Bahkan untuk mencari bakat alami ini, tak sedikit para pencari bakat diterjunkan untuk menemui bakat-bakat alami di pelosok dunia.

Bukan hanya dalam bidang olahraga. Ketika sebuah perusahaan mempekerjakan seorang karyawan, maka yang dicari adalah yang memiliki bakat alami, yang telah memiliki talenta.

Serangkaian tes dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan calon karyawan dan bagaimana kemampuan itu bermanfaat bagi perusahaan. Sekali lagi, tak ada yang salah dengan hal ini.

Tak mungkin kan, perusahaan mempekerjakan calon karyawan yang memiliki kemampuan yang tak dibutuhkan perusahaan. Justru kemampuan calon karyawan itulah yang bisa meningkatkan kestabilan perusahaan.

BACA JUGA :  Kelaparan Kulit dan Hati yang Penuh Kasih Sayang

Selain dunia olahraga dan dunia perusahaan, instansi pemerintah pun mempekerjakan calon pegawai negeri dengan syarat dan kemampuan yang sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Kemampuan ini dibutuhkan agar kinerja pemerintahan bisa berjalan semakin baik. Seperti halnya dunia olahraga dan perusahaan, tak ada yang salah dengan hal ini.

Jika kita cermati lebih lanjut, sekolah-sekolah lanjutan pun juga mensyaratkan kemampuan calon siswanya jika ingin belajar di sekolah tersebut.

Sejumlah syarat nilai yang menunjukkan kemampuan siswa, dibutuhkan agar bisa masuk dan belajar di sekolah tersebut.

Agaknya sekolah unggulan saat ini lebih suka mengajar siswanya yang sudah punya kemampuan mumpuni terlebih dahulu, agar tidak susah-susah lagi “dipoles” seperti halnya yang terjadi dalam dunia olahraga.

Namun, cara pandang yang hanya menghargai “kemampuan dan talenta” seseorang ternyata menjadi sebuah bumerang yang sangat dahsyat bagi sang pemilik kemampuan dan talenta.

BACA JUGA :  Antara Kebutuhan dan Keinginan

Keyakinan seperti ini justru membuat “seolah-olah” bahwa apa yang menjadi kemampuan dan talenta seseorang yang hebat seolah merupakan sesuatu yang telah melekat pada dirinya.

Seolah-olah anak yang berbakat dan bertalenta adalah anak yang dilahirkan dengan membawa kemampuan tersebut.

Jika hal ini menjadi sebuah keyakinan, maka betapa tak adilnya kehidupan yang hanya memberikan kemampuan dan talenta khusus hanya pada sebagian anak-anak yang lahir, dan tak memberikannya kepada sebagian anak-anak lainnya.

Kebanyakan orang melupakan bahwa kemampuan dan talenta adalah suatu keahlian yang dimiliki seseorang melalui suatu usaha yang tekun. Ada upaya pembelajaran yang terus-menerus dilakukan untuk mendapatkan kemampuan dan talenta itu.

Bumerang lainnya, menurut penelitian Dweck, adalah hilangnya motivasi bagi mereka yang sudah dicap memiliki kemampuan dan talenta yang seolah-olah alami.

Saat seseorang telah merasa memiliki suatu kemampuan dan bakat tertentu, maka hal itu akan memicu dirinya untuk mempertahankan status dirinya yang telah dianggap berbakat.

BACA JUGA :  Kantong Kosong Tak Pernah Menghambat Seseorang untuk Maju

Hal ini membuat dirinya tak mau lagi menerima tantangan-tantangan baru, karena mesti menjaga pencitraan dirinya.

Kemampuan dan bakat yang dimiliki seseorang membuat otaknya pada bagian kerja medial prefrontal cortex menjadi terganggu. Sehingga ia terjebak dalam pengaruh-pengaruh kesenangan atas kemampuannya yang telah diperolehnya, dan akhirnya membuatnya kehilangan fokus dan perhatian untuk menghadapi tantangan baru.

Dengan kata lain, kemampuan dan bakat yang disandangnya akan membuatnya terlena dan kehilangan tekad baja untuk tetap melangkah maju semakin baik.

Itulah sebabnya, penting bagi kita untuk meyakini dengan sepenuh hati bahwa setiap kemampuan dan bakat yang kita miliki bukanlah suatu “pemberian” yang tiba-tiba melekat pada diri kita, melainkan sebuah usaha dan upaya yang konsisten dalam meraih hal itu.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Tim

Baca Lainnya

Pikiran Bawah Sadar Sembuhkan Berbagai Penyakit

24 Agustus 2024 - 07:54 WITA

Pikiran Bawah Sadar Sembuhkan Berbagai Penyakit

Panduan Praktis untuk Menerima Diri Anda

19 Agustus 2024 - 14:14 WITA

Panduan Praktis untuk Menerima Diri Anda

8 Tanda Bahasa Tubuh Orang yang Tak Menyukai Anda

22 Juli 2024 - 02:36 WITA

8 Tanda Bahasa Tubuh Orang yang Tak Menyukai Anda

Cara Meningkatkan Keberuntungan

16 Juni 2024 - 17:13 WITA

Cara Meningkatkan Keberuntungan

Menjadi Semakin Melimpah

16 Juni 2024 - 17:07 WITA

Menjadi Semakin Melimpah

Menghadapi Rasa Takut

25 Februari 2024 - 16:35 WITA

Rasa Takut (Iluatrasi)
Trending di Motivasi