Sadarkah kita bahwa disadari ataukah tidak, kebanyakan dari kita suka berlatih untuk tidak bahagia?
Dengan membiarkan diri untuk selalu mempersepsi segala peristiwa secara egoistis, merasa sebagai korban kehidupan, merasa hidup tak adil, mudah terbakar amarah, mudah terbawa suasana yang negatif; pada dasarnya semua itu adalah latihan yang dilakukan oleh kebanyakan orang.
Tidak ada satupun manusia ketika lahir membawa keahlian untuk menjadi tidak bahagia. Semua itu bisa diraihnya karena senantiasa berlatih setiap hari.
Berlatih untuk merasa stres dan depresi setiap hari. Walaupun kebanyakan latihan itu dilakukan tanpa disadari, tapi akibatnya adalah tercipta kebiasaan hidup yang tak membahagiakan, membosankan, dan kehampaan, serta gangguan kesehatan.
Ini adalah pola-pola pikir dan merasa yang destruktif. Pola yang menjerumuskan diri ke dalam egoistis tingkat tinggi dan semakin tenggelam ke dalam kendali hawa nafsu.
Dan untuk keluar dari pola destruktf ini, maka penting bagi kita untuk berlatih pola pikir dan pola merasa yang baru.
Salah satu keajaiban menjadi manusia adalah kita bisa menciptakan pikiran dan perasaan baru yang konstruktif tanpa harus dipengaruhi oleh peristiwa ataupun lingkungan.
Dengan kata lain, walau kita mengalami suatu peristiwa yang tidak menyenangkan atau berada dalam lingkungan yang negatif, kita memiliki kemampuan untuk bisa melihat itu semua dengan cara pandang yang konstruktif sehingga bisa melahirkan perasaan yang konstruktif pula. Alih-alih merasa sebagai korban kehidupan, kita justru tetap merasa altruis, kasih sayang, penuh cinta, dan bahagia.
Tentu saja semua itu harus dilatih setiap hari. Jika selama ini kita sering berlatih untuk merasa stres dan depresi yang melahirkan kehampaan hati dan kesehatan yang terganggu, maka niatkan di dalam hati agar diberi kekuatan oleh-Nya dan bisa konsisten berlatih berpikir dan merasa konstruktif. Sehingga kita bisa menciptakan realitas baru kita sendiri yang membahagiakan dan menikmati indahnya hidup yang sehat.