Menu

Mode Gelap

Hypnotherapy · 20 Jun 2023 08:10 WITA ·

Hampir Semua Orang Rentan Dilanda Kecemasan

Ilustrasi Kecemasan Perbesar

Ilustrasi Kecemasan

Salah satu masalah kesehatan mental yang lagi tren saat ini adalah kecemasan. Tidak tanggung-tanggung, seseorang bahkan rela mengubah keyakinannya hanya demi merasakan ketenangan jiwa.

Ketika ia berada dalam kondisi tenang dengan melakukan relaksasi, maka keadaan tenang yang dirasakannya bisa membuatnya berpindah keyakinan, karena pada keyakinan awalnya, ia masih dan malah semakin cemas.

Tidak bisa dipungkiri, relaksasi bisa menurunkan kecemasan. Itu karena cemas diaktifkan oleh sistem saraf simpatik, sedangkan relaksasi justru mengaktifkan sistem saraf parasimpatik.

Walau demikian, tidak sedikit yang melaporkan bahwa relaksasi yang dilakukan hanya bersifat sementara karena tidak menyelesaikan akar masalah.

Untuk menyelesaikan akar masalah kecemasan, bisa dilakukan terapi dan bisa juga membuat jalur saraf baru yang positif di otak. Karena walau akar masalahnya telah tuntas, tetap mesti menciptakan jalur saraf baru yang positif di otak.

Sifat plastisitas pada otak memungkinkan kita menciptakan jalur baru yang positif di otak, yang membuat otak melupakan kebiasaan internalnya dan menyalakan pola dan kombinasi baru.

Prinsip dasar kerja otak sangat sederhana, yaitu apa yang kita pikirkan menentukan apa yang kita rasakan. Hadirnya kecemasan pada seseorang memiliki akar pemikiran.

Kutipan ayat berikut mengungkapkan kepada kita penyebab dari kecemasan: Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati (QS 10:62).

Rasa takut (khawf) adalah ketakutan akan kejadian yang belum terjadi, tetapi kadang-kadang diperkirakan terjadi, dan memikirkan tentang itu menyebabkan agitasi dan kecemasan.

Sedangkan rasa sedih (huzn) adalah suatu perasaan sedih yang disebabkan oleh peristiwa yang tidak diinginkan dan tidak menyenangkan yang sudah terjadi.

Yang satu terkait memikirkan masa depan yang belum terjadi, dan yang satunya lagi tentang memikirkan masa lalu yang sudah terjadi.

Kedua masa inilah yang seringkali dibawa oleh orang-orang yang cemas ke masa sekarang.

Ada yang cemas karena membawa khawatir masa depannya ke masa sekarang. Dan ada yang membawa kedua masa itu sekaligus ke masa sekarang secara berganti-ganti.

BACA JUGA :  Hypnotherapy Menghilangkan Kecanduan

Karena banyak diantara kita yang tidak termasuk golongan Wali Allah, maka hampir semua orang rentan dilanda kecemasan.

Karena kecemasan diawali dari pikiran yang seringkali melahirkan kekhawatiran, maka cepat atau lambat akan menjadi kecemasan akut.

Pemicunya bisa karena trauma akan bencana, trauma akan peristiwa yang menyakitkan, tekanan dari orang tua, mengalami peristiwa yang menakutkan, membaca sesuatu yang mengkhawatirkan, melihat peristiwa yang menimbulkan rasa takut, atau terlalu perfeksionis kepada diri sendiri.

Saat seseorang mengalami kecemasan, maka sebenarnya telah tercipta pola cemas di otaknya. Dengan cara yang unik, terjalinlah sirkuit kecemasan di otaknya dan ke seluruh sistem tubuh.

Namun seperti yang telah disampaikan di atas, kita semua memiliki otak yang plastis. Dengan mengubah cara kita berpikir, maka kita pun mengubah cara kita merasa.

Jika dicermati, tidak ada satupun di dunia ini yang ketika dipikirkan tidak beresiko melahirkan kecemasan. Mulai dari memikirkan diri sendiri, keluarga, uang, bisnis, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, hingga masa tua.

Semua itu ketika dikaitkan dengan masa depan akan cenderung melahirkan rasa khawatir saat dipikirkan.

Bahkan ketika memikirkan napas sendiri pun ketika dikaitkan dengan masa depan akan menimbulkan perasaan khawatir.

Karena orang yang cemas senantiasa memikirkan rumah sakit dan kematian. Bahkan pada level kecemasan tertentu terjadi halusinasi visual atau auditori.

Dan karena apa yang kita pikir menentukan apa yang kita rasakan, maka kita harus memikirkan sesuatu di luar duniawi ini agar bisa mengubah pola lama dan menciptakan pola dan sirkuit baru di otak.

Dan satu-satunya yang bukan dunia dan alam semesta adalah Tuhan. Ada memang sebagian orang yang meragukan keberadaan Tuhan dan menganggap Tuhan hanya ada dalam pikiran dan tidak memiliki realitas.

Padahal Tuhan adalah realitas itu sendiri (Al-Wujud). Bahkan ada yang ragu apakah benar atau tidak, padahal Tuhan adalah kebenaran itu sendiri (Al-Haq).

BACA JUGA :  Awal Mula Kecemasan

Dan karena Tuhan yang memberikan otak kepada kita dan tahu cara kerja otak, maka Dia pun berfirman bahwa dengan memikirkan-Nya hati akan menjadi tenang. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram (QS 13:28).

Mengapa dengan memikirkan (mengingat/merasakan) Tuhan hati menjadi tenang?

Pertama, telah kita bahas di atas bahwa tidak ada satupun yang terkait dengan dunia ini yang ketika kita pikirkan, tidak menimbulkan resiko cemas.

Kedua, otak ketika berpikir bersifat kontingensi. Penelitian menunjukkan bahwa emosi apapun bergantung pada apa yang kita pikirkan.

Begitu kita memutuskan sebuah pikiran, maka emosi yang mengiringi pikiran kita bersifat kontingensi, yaitu hal tersebut hanya berlaku pada diri kita, berkaitan dengan pengalaman diri sendiri.

Perhatikanlah orang-orang yang cemas. Apapun yang mereka pikirkan akan nampak nyata di dalam mentalnya, sehingga tubuhnya pun ikut berubah.

Bahkan mereka akan merasakan betapa nyatanya halusinasi yang mereka alami. Padahal semua itu hanyalah ilusi.

Dan jika ilusi bisa menimbulkan kenyataan pada diri, maka apalagi Tuhan yang jelas-jelas ada. Dengan kata lain, semakin sering kita memikirkan sesuatu, maka semakin kita meyakininya.

Ketiga, saya ingin membuat analogi kepada Anda.

Jika saya berkata kepada Anda bahwa saya akan memperkenalkan kepada Anda seseorang yang baik hati, murah senyum, tidak pelit, hartanya mencapai triliunan, dia mau memberi gaji kepada Anda hingga ratusan juta per bulan dan ditambah bonus hingga milyaran. Anda cukup bekerja padanya dan mengikuti perintahnya.

Ketika saya memperkenalkan orang tersebut kepada Anda dengan memberikan ulasan di atas, maka walau Anda belum pernah bertemu orang tersebut, telah tercipta rasa senang di hati Anda saat memikirkan perkenalan yang saya sampaikan.

Itulah sebabnya, awal dari agama adalah makrifat (mengenal-Nya). Bahwa Dia itu Esa, Dia Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Dia tahu apa yang terbaik bagi kita, Dia Maha Adil, Dia Maha Pemberi Rejeki, Kasih Sayang-Nya mendahului Murka-Nya, Dia yang memberi kekuatan kepada kita, dan semua hal-hal yang membuat kita takjub dan terpesona.

Seorang ulama berkata, “Yakinlah dengan tiga hal, yaitu tidak ada yang lebih sayang kepadamu daripada Tuhanmu. Tidak ada yang lebih tahu apa maumu daripada Tuhanmu. Tidak ada yang berkuasa menghilangkan petaka dari dirimu kecuali Tuhanmu.”

Di tempat lain, seorang sufi berkata, “Dengan gagalnya rencana kita. Disitulah ada Satu Kekuatan Yang Maha Dahsyat.”

Maka saat kita memikirkan (mengenal) semua tentang-Nya di atas, hati kita pun berubah dari cemas ke perasaan tenang. Dan ini dibuktikan dengan penelitian bahwa mereka yang depresi dan karena depresi beratnya bisa membuat mereka kembali kecanduan alkohol.

BACA JUGA :  Hypnotherapy Atasi Kecemasan Berlebih

Ternyata hal ini tidak berlaku bagi mereka yang menyadari bahwa ada kekuatan yang lebih besar dari dirinya. Bahwa ada Yang Maha Kuasa yang bisa membantu mereka disaat depresi.

Dengan sering-sering fokus memikirkan (mengingat, merenungi, menyadari) Tuhan, maka yang terjadi di dalam otak kita adalah semua informasi inderawi yang masuk dari luar diri kita akan dibungkam

Kita hanya fokus pada pikiran dan perasaan positif; waktu, ruang, dan kedirian mulai kabur dan memudar; hormon dopamin dilepaskan sehingga membuat kita semakin merasa damai dan bahagia; dan semua ini akan merangsang pikiran dan perasaan positif

Otak lobus frontal, khususnya korteks prefrontal (otak yang berada di balik dahi) akan menumbuhkan suatu realitas yang kemudian menjadi keyakinan kita.

Dan tentu saja, shalat dan ibadah yang kita lakukan dengan kesadaran ini akan membawa kita semakin tenggelam ke dalam lautan ketenangan.

Sehingga menjadi wajar, mereka yang shalat tanpa kesadaran (memikirkan-Nya, mengingat-Nya, merenungi-Nya) ini tidak berdampak positif pada dirinya karena saat itu ruhnya gentayangan ke tempat lain.

Pikiran dan perasaannya berada di tempat lain. Ia sementara shalat, tapi justru tetap cemas karena memikirkan selain Tuhan. 

 

Penulis : Syahril Syam, ST, C.Ht, L.NLP Pakar Pengembangan Diri

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Tim

Baca Lainnya

Mindfulness: Teknik dan Tips

19 Agustus 2024 - 14:28 WITA

Mindfulness: Teknik dan Tips

Melepas Emosi Negatif

16 Juni 2024 - 17:02 WITA

Melepas Emosi Negatif

Hipnoterapi Atasi Vertigo

30 Maret 2024 - 12:28 WITA

Vertigo/Ilustrasi

Terapi Hypno Sex Gratis

25 Februari 2024 - 15:26 WITA

Hypno Sex (Ilustrasi)

Sakitmu Sulit Sembuh Bila Rasa Negatifmu Masih Melekat

30 Januari 2024 - 06:39 WITA

Ilustrasi/Net

Bergulat dengan Pikiran Sendiri

30 Januari 2024 - 05:53 WITA

Ilustrasi/Net
Trending di Hypnotherapy