Menu

Mode Gelap

Jurnalistik · 3 Mar 2023 15:27 WITA ·

Dasar Jurnalistik, Pengertian dan Cara Menulis Berita (1)

Ilustrasi Perbesar

Ilustrasi

Dasar Jurnalistik, Pengertian dan Cara Menulis Berita

1. Pentingnya Memahami Berita

Memahami berita adalah penting untuk menulis di medium berita, entah itu koran, majalah, radio dan televisi, maupun situs internet (media online, media siber).

Pemahaman tentan berita penting sebab pengetahuan ini akan membuat seorang wartawan mampu memilah-milah dan memprioritaskan informasi serta membedakan antara yang relevan yakni hal-hal perlu pembaca ketahui dan apa yang kurang penting, meskipun pembaca mungkin tertarik dengan subjek tersebut.

Pemahaman tentang berita ini juga berguna bagi reporter agar mereka bisa membuat berita yang menarik pembaca. Karena pembaca umumnya sibuk dan bisa mendapatkan berita dari sumber cetak, siaran, atau internet, maka seorang reporter yang tahu seluk-beluk berita akan lebih mungkin menulis berita yang lebih bagus dan menarik ketimbang reporter yang tidak tahu.

Menyampaikan informasi secara cepat dan tepat adalah salah satu tujuan organisasi berita dewasa ini. Namun, konsumen berita (pembaca) akan memilih pada sumber yang terpercaya yang menyajikan berita secara akurat dan relevan.

2. Pengertian Berita

Untuk memahami pengertian berita, poin-poin berikut ini penting untuk diketahui:

• Berita harus faktual, tetapi tidak semua fakta adalah berita.

• Berita mungkin berupa opini, khususnya dari tokoh atau otoritas di bidang tertentu.

• Berita terutama adalah tentang orang, tentang apa yang mereka katakan dan lakukan.

• Berita tidak selalu berupa laporan kejadian terkini.

• Apa-apa yang merupakan berita penting bagi suatu komunitas atau universitas mungkin tidak penting atau kurang penting atau bahkan tidak punya nilai bagi komunitas atau universitas lain.

• Apa-apa yang menjadi berita di satu komunitas atau universitas mungkin juga merupakan berita bagi setiap komunitas atau universitas lainnya.

• Apa-apa yang hari ini menjadi berita seringkali sudah bukan berita lagi keesokan harinya.

• Apa yang dianggap berita oleh seseorang belum tentu dianggap berita pula oleh orang lain.

• Dua faktor yang penting bagi berita, daya tarik dan arti penting, tidak selalu sinonim.

Teks lengkap dari berita tidak selalu tentang peristiwa terbaru. Sebuah peristiwa yang terjadi sebulan lalu atau bahkan setahun lalu mungkin akan menjadi berita jika ia baru saja diungkap.

Kadang-kadang sebuah berita yang menempati tempat utama di koran atau televisi atau radio seringkali tidak amat penting bagi kebanyakan pembaca atau pendengar.

Ketika hendak merencanakan teras berita (news lead), editor semua media akan mempertimbangkan baik itu arti pentingnya dan daya tariknya, kemudian memilih berita yang mengandung kedua unsur itu untuk dibuat atau ditayangkan pada tempat utama dalam berita.

3. Jenis Berita: Hard News dan Soft News

Hard news atau berita hangat punya arti penting bagi banyak pembaca, pendengar, dan pemirsa.

Biasanya hard news berisi kejadian yang terkini yang baru saja terjadi atau akan terjadi di pemerintahan, politik, hubungan luar negeri, pendidikan, ketenagakerjaan, agama, pengadilan, pasar finansial, dan sebagainya.

Soft news atau berita ringan biasanya kurang penting karena isinya menghibur, walau kadang juga memberi informasi penting. Di dalamnya memuat berita human interest atau jenis rubrik feature.

Hard news, meski punya arti penting, biasanya tidak banyak menarik pembaca, pendengar atau pemirsa karena isinya kurang menarik bagi banyak orang dan seringkali lebih sulit dipahami ketimbang soft news.

Akibatnya, berita tentang fakta untuk berita hangat biasanya diiringi dengan liputan interpretatif di mana reporter menjelaskan signifikansi fakta tersebut dan memberi liputan latar belakang yang dibutuhkan para pembaca untuk memahami apa yang mereka baca, dengar dan lihat.

Banyak berita mengkombinasikan elemen hard news dan soft news. Hard news tentang konflik personal mungkin bisa memicu respons emosional dari pembaca, pendengar, atau pemirsanya.

Misalnya, berita tentang sidang DPR untuk menurunkan pajak biasanya akan ditulis sebagai hard news, tetapi beberapa elemen soft news, seperti deskripsi tentang bagaimana perubahan itu mempengaruhi orang tertentu dengan pendapatan tertentu, juga akan ditampilkan.

Dengan cara ini berita serius yang kurang menarik ini tampil lebih manusiawi. Dengan cara ini, penulis secara tidak langsung memberitahu pembaca nya mengapa berita ini penting atau relevan bagi mereka.

4. Menghubungkan Fakta, Daya Tarik, dan Audiens

Dasar dari semua berita adalah fakta, dan ada hubungan dependen antara fakta dan audiens atau pembaca, pendengar, pemirsa.

Pada dasarnya tugas seorang reporter adalah membuat fakta menjadi menarik bagi audiens tertentu. Berita, yang harus faktual, didasarkan pada kejadian aktual, situasi aktual, pemikiran, dan gagasan.

Namun, tidak semua fakta adalah berita. Berita juga harus menarik, tetapi tidak semua fakta adalah menarik bagi semua orang.

Editor menyadari bahwa koran, website, atau program siaran berita mereka harus menarik banyak audiens. Mereka memilih berbagai macam berita dengan tingkat daya tarik dan arti penting yang bervariasi dengan harapan dapat menjangkau sebanyak mungkin audiens.

Editor yang cerdas tahu demografi audien mereka dan memublikasikan berita yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan audien itu.

5. Perbedaan Berita dengan Tulisan Lain

Berita harus akurat. Akurasi faktual berarti bahwa setiap pernyataan, nama, tanggal, usia, dan alamat serta kutipan adalah fakta yang bisa diverifikasi (dibuktikan kebenarannya).

Akurasi berarti ketetapan bukan hanya pada detail spesifik, tetapi juga kesan umum atau secara detail disajikan dengan cara penekanannya.

Sangat mudah untuk mendistorsi arti penting dari fakta tertentu dengan menunjukkan arti penting suatu realitas yang sesungguhnya hanya detail tidak penting atau kurang penting.

Akurasi sulit didapatkan sebab banyak yang masuk dalam berita, kecepatan dalam jurnalisme modern, dan banyaknya orang yang membantu memproduksi berita.

Reporter atau wartawan harus bekerja keras mendapatkan akurasi. Reporter harus belajar mengajukan pertanyaan kepada narasumber dengan berhati-hati.

Informan kadang salah memberi informasi, dan sering secara tak sengaja keliru menyampaikan informasi.

Seorang reporter perlu mendiskusikan berita dengan editor dan mengajukan pertanyaan yang relevan untuk mengembangkan ide utama atau fokus berita.

Bagi pemula, sebaiknya reporter menulis ide utama dari berita dalam bentuk kalimat sebelum melakukan wawancara.

BACA JUGA :  Meningkatkan Kekuatan Berpikir

Salah satu kelemahan pers mahasiswa adalah reporternya lebih sering mengandalkan narasumber mereka saja untuk menyampaikan berita ketimbang mengajukan pertanyaan yang cukup selama wawancara untuk menggali informasi.

Berita semestinya berimbang. Keseimbangan isi berita adalah soal penekanan dan kelengkapan.

Berita biasanya dianggap berimbang dan lengkap apabila reporter memberi informasi kepada pembacanya, pendengarnya, atau pemirsanya tentang semua detail penting dari suatu kejadian dengan cara yang tepat.

Keseimbangan adalah pemilihan detail signifikan berdasarkan penilaian yang didasarkan pada informasi yang relatif lengkap.

Tujuan berita berimbang adalah memberi kepada pembaca atau pendengar pemahaman yang adil atas suatu peristiwa, bukan untuk menjelaskan setiap detail dari fakta.

Berita adalah laporan faktual atau suatu kejadian, bukan kejadian sebagaimana dipandang oleh seseorang atau sebagaimana yang ingin dilihat oleh editor.

Berita itu mesti jelas dan padat. Walaupun penulisan berita adalah dengan ringkas dan setiap kata adalah penting, namun ia harus tetap hidup dengan verba yang kuat dan penuh warna.

Biasanya berita adalah baru. Waktu amat penting di era komunikasi masa kini. Editor harus memilih satu di antara sekian banyak berita karena alasan waktu ini. Ketepatan waktu tidak selalu berarti bahwa semua kejadian atau fakta adalah baru terjadi.

6. Elemen Berita

Elemen berita dikenal juga dengan istilah nilai berita (news value). Sebuah peristiwa layak menjadi berita jika memenuhi nilai berita.

1. Kesegeraan

Kesegeraan (timeliness) adalah elemen paling esensial dari kebanyakan berita. Seorang reporter biasanya menekankan pada sudut pandang terbaru. Kadang-kadang sebuah berita berisi kejadian di masa lalu.

Ada dua jenis sudut pandang yaitu sudut pandang lama dan sudut pandang baru. Bagi koran atau media cetak, jarang ada breaking news karena adanya deadline. Konsekuensinya, banyak orang umum dan sekolah memublikasikan berita latar belakang dan analisis tentang suatu berita besar.

Meski ada batasan deadline, berita baru tetap bisa ditulis, namun perkembangan atau konsekuensinya terbarunya harus menjadi teras berita.

Berita tentang sesuatu yang akan segera terjadi selalu penting dan menarik bagi koran cetak. Apa pun yang ditemukan seorang reporter, yang belum dilaporkan atau belum diberitakan, akan menjadi berita baru bagi pembacanya dan karenanya menjadi berita hangat (hard news).

2. Kedekatan dan Dampak

Banyak berita punya potensi untuk diperbarui atau dikembangkan lebih jauh jika reporter mau berusaha keras.

Kedekatan bukan hanya berarti kedekatan geografis, tetapi juga kedekatan minat dan terkadang disebut dampak (impact).

Dampak berita dapat muncul dari berbagai kutipan menarik dari narasumbernya yang diwawancarai. Seringkali interpretasi dan penjelasan adalah bagian dari berita yang menjelaskan fakta penting.

Biasanya pembaca akan lebih tertarik dengan kejadian yang dekat secara geografis ketimbang berita dari tempat jauh. Seorang reporter sebaiknya lebih mengedepankan sudut pandang lokal terhadap suatu berita jika dimungkinkan.

3. Konsekuensi

Konsekuensi adalah elemen penting lainnya dari berita. Konsekuensi berhubungan dengan daya tarik yang lebih luas dan arti penting dan dengan efek berita pada pembaca (dampak).

Konsekuensi yang memengaruhi kesejahteraan seseorang akan membuat berita menjadi lebih penting. Berapa banyak orang yang akan dipengaruhi dan berapa parahkah pengaruh itu mesti dipertimbangkan oleh reporter dan oleh editor saat akan menentukan berita mana yang akan dimuat di media cetak atau siaran.

4. Kemenonjolan

Kemenonjolan, kepopuleran, atau ketenaran (prominence) sebagai suatu unsur berita mencakup orang, tempat, sesuatu, dan situasi yang dikenal oleh publik karena kemakmurannya, prestasinya, atau publisitas sebelumnya yang positif atau negatif.

5. Drama 

Drama bisa menambah vitalitas dan warga berita dan unsur berita lainnya.

6. Keanehan

Misteri, ketegangan, komedi, kejadian aneh, dan ganjil adalah elemen halaman utama dari drama.

Keganjilan atau keanehan hampir selalu membantu membuat fakta menjadi menarik. Semakin tinggi tingkat keanehan, semakin besar nilai beritanya. Kejadian yang pertama kali terjadi atau terakhir kali terjadi biasanya menarik bagi pembaca.

7. Konflik

Konflik adalah satu unsur dasar dan terpenting dalam berita. Konflik adalah elemen berita yang paling sering muncul di media berita.

Pemeriksaan terhadap halaman depan koran harian atau isi siaran berita radio dan televisi bisa menunjukkan poin penting ini.

Konflik ada di hampir setiap berita: perang, kriminal, kekerasan rumah tangga, olahraga. Konflik bisa berupa konflik fisik dan mental.

Konflik melibatkan manusia dengan manusia, manusia dengan hewan, manusia dengan alam, manusia dengan lingkungan, manusia dengan lingkungan atau hewan dengan hewan.

8. Seks

Seks, sebagai bagian integral dari kehidupan manusia, memiliki nilai berita dalam berita percintaan, pernikahan, perceraian dan hubungan lainnya.

Jurnalis media sekolah atau kampus harus mengetahui standar masyarakat dan usia audiens saat akan memakai seks sebagai unsur dalam berita mereka.

9. Emosi

Emosi dan naluri sebagai elemen berita berhubungan dengan keinginan akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

Publik menyukai berita yang menarik bagi emosinya. Berita dengan elemen emosional umumnya adalah yang paling banyak dibaca di media cetak dan paling banyak dilihat atau didengar melalui siaran radio atau televisi.

10. Kemajuan

Kemajuan atau progress, elemen berita lainnya, berkaitan dengan perubahan signifikan untuk perbaikan umat manusia.

Kemajuan mungkin berupa prestasi dalam riset laboratorium, bisnis, dan lembaga seperti perusahaan multinasional hingga ke industri rumah tangga.

ELEMEN BERITA:

1. Kesegaran atau ketepatan waktu
2. Kedekatan atau kemiripan
3. Konsekuensi atau dampak
4. Menonjolkan atau ketenaran
5. Drama
6. Keanehan atau keganjilan
7. Konflik
8. Seks
9. Emosi dan naluri
10. Kemajuan

7. Hal-Hal yang Memengaruhi Pemberitaan 

Jumlah ruang yang diberikan untuk sebuah berita di media cetak atau online akan menentukan apakah berita itu akan dilaporkan secara singkat atau panjang lebar.

Sebuah situs berita online kebanyakan memuat berita dengan panjang yang moderat. Siaran berita, sebagaimana media online, lebih diuntungkan karena bisa menambah isi berita dengan cepat.

Mereka bisa menghentikan sementara suatu acara kapan saja untuk menayangkan breaking news.

Timing seringkali mengubah nilai berita. Publikasi atau siaran berita sebelumnya bisa mengubah nilai suatu berita.

BACA JUGA :  Syukur yang Terlupakan

Sebuah berita yang dipublikasikan pada edisi awal suatu koran jarang yang akan menerima perhatian yang sama di waktu selanjutnya.

Media cetak dapat mengkompensasi ketidakmampuan mereka untuk bersaing dengan media lain dalam soal ketepatan waktu.

Koran dapat membuat website sendiri di internet dan mengarahkan pembaca ke versi elektroniknya jika mereka ingin mengetahui perkembangan terbaru.

Sensor juga bisa mengubah nilai berita, khususnya selama masa perang atau krisis nasional. Sensor bisa berbentuk tak langsung, seperti tidak dilakukan nya konferensi pers guna menjauhkan presiden dari pertanyaan wartawan tentang suatu keputusan yang telah diambil pemerintah. Beberapa berita yang sering disensor adalah berita yang berkaitan dengan seks.

8. Mengumpulkan Bahan Berita: Teknik Reportase

Jurnalis harus punya kemampuan mengenali kejadian yang layak menjadi berita. Pemahaman atas elemen berita yang telah diuraikan di atas akan membantu jurnalis mengembangkan naluri berita yang tajam, seperti yang dimiliki oleh banyak jurnalis profesional terbaik.

Dalam 24 jam, kegiatan jurnalisme dilakukan berulang kali jurnalis di seluruh dunia, termasuk ribuan berita untuk media sekolah dan kampus.

Tiada hari tanpa berita. Pekerjaan wartawan media cetak, online, dan siaran tak pernah berhenti. Dengan telekomunikasi global dan jumlah informasi masif yang tersedia untuk semua reporter, berapa pun usianya, maka seorang reporter memiliki lebih banyak sumber ketimbang sebelumnya.

Dengan begitu banyak informasi, seorang jurnalis harus membedakan mana berita yang layak melaporkan dan mana yang tidak.

1. Sumber Berita: Primer vs Sekunder

Apa yang sering membedakan berita baik dari berita yang lebih baik adalah kualitas sumber yang dipakai oleh reporter, baik dalam pengumpulan fakta dan dalam apa yang dipublikasikan.

Tujuannya adalah mencari sumber berita yang terbaik, tetapi terkadang reporter, yang tidak selalu dapat berada di lokasi kejadian atau karena waktu terbatas, terpaksa menggunakan sumber terbatas. Tetapi kekurangan ini tidak selalu berarti inferior atau tidak memadai.

Ada dua jenis sumber informasi yang dicari oleh jurnalis, yakni sumber primer dan sekunder.

Sumber primer adalah saksi mata suatu peristiwa atau pencipta suatu karya atau kerja orisinal properti fisik atau intelektual. Sumber informasi primer dapat berbentuk cetak atau rekaman.

Sumber sekunder adalah orang yang memiliki beberapa pengetahuan, namun tidak terlibat secara pribadi, atau sebuah karya yang dipublikasikan yang mengutip kata kata dari karya lain, kata-kata yang telah dipublikasikan dalam sumber primer.

Karya publikasi tidak terbatas pada bentuk cetak, tetapi termasuk rekaman, film. Jurnalis sering mendapat informasi dari sumber primer dan sekunder.

Akses dan waktu mungkin membatasi reporter, tetapi keterbatasan akses atau waktu tidak selalu mengurangi informasi yang bisa didapat.

Kualitas sumber primer dan sekunder juga berpengaruh. kredibilitas dan tingkat keterlibatan saksi mata perlu diperhatikan.

Sumber primer lain untuk media berita antara lain pimpinan dan juru bicara untuk organisasi, asosiasi, tokoh politik dan sosial, dan agen pemerintah.

Seringkali orang orang ini dihubungi secara berkala untuk mendapatkan fakta berita atau komentar. Sumber primer ini terkadang merupakan bagian dari apa yang disebut sebagai sistem beat.

Beberapa sumber informasi sekunder, seperti majalah mingguan Tempo sering dikutip oleh wartawan muda sebagai sumber informasi berita bagi mereka. Walaupun majalah ini ditulis dengan baik, namun bukan satu-satunya sumber sekunder terbaik.

Pada umumnya, jurnalis harus mencari fakta melalui ucapan opini ahli yang dipublikasikan di majalah berita atau majalah populer lainnya.

2. Sistem Beat dan Cara Kerjanya

Tidak semua berita masuk ke kantor berita. Reporter harus mencarinya, dan pencarian ini dilakukan melalui prosedur rutin dan sistematis yang dikenal sebagai beat system.

Sistem beat adalah rancangan untuk meliput secara rutin semua sumber berita potensial di area spesifik. Setiap kontak atau sumber informasi dinamakan beat.

Beat juga dapat berupa topik dan tidak terkait dengan lokasi atau juru bicara. Jenis beat ini membuat reporter harus menjalin banyak kontak, mungkin sampai ke tempat yang jauh. Beberapa jenis beat antara lain: lingkungan, musik pop, travel, agama, internet, hukum.

Beat yang mungkin unik bagi suatu komunitas dapat menjadi sumber informasi reguler dan menjadi berita potensial untuk media sekolah atau universitas.

Misalnya, panggilan atau kunjungan ke direktur olahraga membuat reporter bisa mendapat informasi tentang acara olahraga akan datang atau perubahan dalam jadwal pertandingan.

Agar sistem bekerja, satu reporter ditugaskan untuk satu beat atau bidang liputan. Jika stafnya sedikit, seorang reporter terdapat meliput lebih dari satu beat.

Beberapa minggu sebelum deadline dan sebelum isi berita diberi sentuhan akhir untuk diterbitkan, reporter harus menelepon atau mengunjungi jurubicara beat dan menanyakan apa ada informasi baru.

Reporter yang baik akan mendapat informasi dari beat setiap kali ia melakukan kontak. Karena juru bicara atau narasumber kenal baik dengan reporter, maka akan ada kemungkinan dia akan mengumpulkan informasi untuk si reporter.

Reporter yang mendapat beat tertentu, seperti pemerintah daerah, mesti menjaga hubungan baik dengan narasumber dan mempelajari sebanyak mungkin tentang subjek dan kontak yang terkait dengan beat.

3. Kontak dan Sumber Informasi Lain

Walaupun beat itu bagus untuk memperoleh petunjuk berita, informasi dan untuk diwawancarai sebagai sumber primer, ada sumber lain untuk berita.

Buku pedoman sekolah bisa memberi latar belakang dan bisa dikutip sebagai sumber untuk berbagai berita seperti tentang aturan seragam, kebijakan absen, dan keterlambatan dan evakuasi di masa darurat, dan lain lain.

Press release seringkali bernada memuji atau menguntungkan seponsor atau bisnis tertentu yang menerbitkannya. Konsekuensinya, jurnalis harus berhati hati dan memeriksa isi rilis berita itu.

4. Wawancara

Cara paling penting dan paling lazim untuk mendapat informasi adalah menggunakan wawancara dengan seseorang yang disebut narasumber.

Fakta dapat ditemukan di dokumen terdahulu dalam bentuk cetak atau online, namun hampir setiap berita membutuhkan satu sumber primer.

Wawancara dapat dilakukan secara informal, seperti bertanya kepada seseorang di keramaian atau melalui telepon atau email.

Wawancara bisa juga dalam bentuk formal atau resmi dengan kesepakatan mengenai waktu dan tempat wawancara.

BACA JUGA :  Hati-hati Bermain dengan Pikiran dan Perasaan

Banyak berita mengkombinasikan beberapa cara wawancara. Sebelum wawancara, reporter sebaiknya tidak bertanya spontan, namun perlu riset dan bahkan mempersiapkan pertanyaan terlebih dahulu.

Eksplorasi setiap berita dimulai saat rapat staf reporter. Editor, reporter, dan yang lainnya mengkaji sumber informasi potensial, termasuk wawancara personal, dan sudut pandang pengembangan cerita.

Setelah berita didiskusikan dan terutama jika reporter tahu sedikit atau tidak tahu sama sekali tentang subjek berita, maka dia perlu melakukan riset fakta dasar, jika ada.

Riset ini akan membantu reporter menyusun kerangka pertanyaan untuk wawancara. Riset itu juga akan membantu selama penulisan setelah wawancara.

Berdasarkan kompleksitas subjek dan perkiraan kedalaman wawancara, reporter menyusun daftar pertanyaan setelah riset awal terhadap subjek dan orang yang diwawancarai.

Jadi reporter harus fleksibel. Reporter juga perlu mengendalikan wawancara. Jika narasumber mulai melantur dan informasinya tidak berguna, reporter perlu membawa kembali narasumber ke topik utama.

Untuk menghindari kekakuan dan terlalu formal, reporter tidak boleh membacakan pertanyaan kata demi kata. Reporter bisa membaca sekilas pada pertanyaan, mencatat kata kunci, dan kemudian menanyakannya dengan bahasa sendiri sambil menatap narasumber, bukan menatap kertas.

Selama jalannya wawancara, reporter, bahkan saat mencatat, harus sesekali melakukan kontak mata dengan narasumber.

Untuk akurasi, seorang reporter perlu mencatat selama wawancara. Jika narasumber mau, wawancara dapat direkam dengan tape atau secara digital.

Jika ada sesuatu yang kurang jelas atau kurang lengkap, jika ada statistik terlalu kompleks, atau juga opini harus sumber aneh dan mungkin kontroversial, maka reporter harus mengulang membacakan fakta atau data statistik atau pernyataan di hadapan narasumber untuk verifikasi pernyataan.

Setelah wawancara bisa juga dilakukan wawancara lanjutan lewat telepon untuk memverifikasi pernyataan.

Reporter harus sangat berhati hati saat mewancarai narasumber yang terlibat dalam suatu tragedi pribadi.

Media, terutama media siaran, punya kecenderungan untuk intrusif selama ada aksiden kekerasan dan bencana sekalah besar. Wartawan harus menghargai keinginan dari korban yang bertahan dan kehormatan korban yang tewas saat meliput.

Dengan bersikap sopan, seorang wartawan mungkin akan lebih mudah mendapatkan akses ke informasi dari korban yang bertahan dan pihak lain yang dekat dengan kejadian itu.

Wawancara juga dapat dilakukan lewat email di internet dalam beberapa hal wawancara ini seperti wawancara telepon: biasanya Anda tidak melihat narasumber dan tidak bisa mencatat detail fisiknya.

Wawancara email dapat diikuti dengan menelpon Narasumber untuk memverifikasi fakta penting dan komentar yang tidak lazim dan kontroversial.

Sebelum mengasumsikan bahwa wawancara adalah untuk dipublikasikan selama mereka menyebut dirinya sebagai reporter. Terkadang sumber akan mengatakan bahwa ada hal-hal yang tidak untuk dipublikasikan (off the record).

Reporter harus memutuskan apakah akan menerima perubahan ini atau tidak. Tidak ada aturan yang mesti diikuti. Tetapi, jika reporter setuju untuk mendengar suatu yang tidak untuk dipublikasikan, maka reporter harus memahami dengan jelas kapan wawancara akan kembali untuk dipublikasikan.

Akan tetapi, meski berasumsi bahwa wawancara adalah untuk dipublikasikan ini bukan berarti reporter diwajibkan menggunakan semua fakta dan komentar yang diberikan narasumber selama wawancara.

5. Informasi di Internet

Internet menghubungkan reporter ke informasi yang disimpan di komputer di seluruh dunia.

Reporter yang biasanya membutuhkan waktu berjam jam atau berhari-hari mencari informasi di perpustakaan gini bisa cukup butuh waktu beberapa menit untuk mendapatkan informasi itu di internet.

• Keuntungan: kecepatan dan kekayaan informasi.

• Kerugian: terlalu banyak informasi, yang kebanyakan tak diedit, beberapa sumber tidak dapat dipercaya dan ada banyak informasi yang bohong (hoax).

Tak ada yang menyangkal bahwa banyak informasi yang bisa di akses reporter telah memperkaya berita yang dipublikasikan di media cetak, online, dan siaran.

Makin banyak data statistik yang lebih baik yang mempresentasikan berbagai pemerintahan dan agen publik dan swasta yang bisa memperdalam isi berita.

Internet juga merupakan alat komunikasi bagi reporter dan narasumber. Setelah informasi yang berkaitan dengan berita ditemukan reporter di internet, reporter itu bisa mengontak orang yang terkoneksi dengan informasi itu melalui email atau telepon.

Untuk mendapatkan keuntungan dari semua informasi yang tersedia di internet, reporter perlu tahu ke mana harus mencari.

Banyak jurnalis yang bekerja di media komersial punya akses berlangganan ke database Nexus Lexus. Dengan membayar, jurnalis dapat menemukan informasi spesifik dengan mudah.

Menggunakan mesin pencari untuk mendapatkan informasi biasanya adalah salah satu langkah awal dalam pengumpulan berita.

Seringkali, dengan saran editor, berita pertama-tama dikaji nilai beritanya dan dipersempit fokusnya, tetapi tidak mengorbankan fakta baru yang mungkin penting yang barangkali terungkap saat proses peliputan.

Untuk melakukan pencarian di salah satu mesin pencari internet ini, reporter sebaiknya menghemat waktu dan melakukan hal-hal berikut:

1. Jika mesin pencari menawarkan menu short cut reporter sebaiknya menggunakan nya. Ini bisa menghemat waktu.

2. Pilih satu keyword atau lebih atau metode pencarian plain english.

3. Meskipun mesin pencari menghadirkan daftar alamat Web dalam bentuk hierarkis, ada baiknya dilihat dahulu secara sekilas seluruh datar atau beberapa lusin daftar.

Reporter yang memiliki pemahaman yang baik tentang berita, dan tahu mana fakta yang penting, kemungkinan akan lebih baik dalam menilai suatu situs ketimbang reporter pemula.

4. Review alamat domain situs dalam mesin pencari itu.

Reporter bisa juga melakukan pencarian direktori subjek pada situs mesin pencari jika situs itu punya opsi ini. Tipe pencarian ini mungkin bisa membantu menghilangkan beberapa clutter yang tak relevan yang muncul bersama kata kunci yang mungkin terlalu luas.

Untuk internet, penisbahan itu harus ke website, sponsor, dan penulisannya, jika diketahui namanya publikasi.

Publikasi kembali beberapa berita dari suatu website tanpa menyebutkan sumber dan tanpa izin adalah plagiarisme.

Tidak semua informasi atau posting yang dikirimkan adalah dapat dipercaya. Reporter, seperti biasa, harus memverifikasi setiap informasi yang diterima. Akan tetapi, mailing list elektronik dapat menjadi sumber yang berharga.

 

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Tim

Baca Lainnya

15 Teknik Menulis Berita yang Benar Bagi Pemula

17 Mei 2023 - 02:29 WITA

Rumus Berita 5 W + 1 H Beserta Contoh

4 Maret 2023 - 05:37 WITA

Cara Menulis Berita, Begini Panduan untuk Pemula

4 Maret 2023 - 01:11 WITA

Jenis-jenis Berita dalam Jurnalistik

3 Maret 2023 - 17:33 WITA

Tiga Teknik dalam Menulis Berita, Calon Jurnalis Wajib Tahu!

3 Maret 2023 - 16:33 WITA

Dasar Jurnalistik, Pengertian dan Cara Menulis Berita (2)

3 Maret 2023 - 15:39 WITA

Trending di Jurnalistik