Menu

Mode Gelap

Hypnosis · 6 Des 2023 10:31 WITA ·

Berlatih Jadi Manusia Bahagia

Berlatih Jadi Manusia Bahagia Perbesar

Berlatih Jadi Manusia Bahagia

Neuro-Linguisitic Programming (NLP) menganjurkan kita untuk meyakini beberapa hal, yang akan menjadikan kehidupan jauh lebih mudah dan menyenangkan.

Keyakinan yang dimaksud adalah NLP Presuppositions, yang dapat diartikan sebagai Asumsi. Ini merupakan sintesa dari pemikiran orang-orang unggul di bidangnya, yang telah di model oleh Bandler dan Grinder pada masa-masa awal perkembangan NLP.

Asumsi adalah semacam anggapan yang dirasa benar dan bisa diyakini begitu saja, tanpa harus membuktikan kebenarannya. Walau tidak ada pengklaiman bahwa NLP Presuppositions ini mutlak benar, namun ada begitu banyak bukti yang mendukung kebenarannya.

Saat asumsi ini dinternalisasi pada diri sendiri, maka akan terbentuk belief system. Dan kita sebagai manusia senantiasa bersikap dan bertindak berdasarkan keyakinan yang telah tertanam kuat di bawah sadar.

BACA JUGA :  Fenomena Hipnotis Sering Terjadi dalam Kehidupan

Ada 2 (dua) NLP Presuppositions yang akan kita kupas kali ini, yaitu pertama, People respond according to their map of reality (Orang bereaksi menurut realitas internalnya), dan kedua, The response we get tells us the message the people received (Respons yang kita peroleh menunjukkan bagaimana pesan kita diterima).

Seluruh panca indra kita bertugas menerima informasi dari dunia eksternal (di luar diri).

Saat informasi itu diterima, maka pikiran kita (melalui sistem otak) akan mulai bekerja membentuk pengetahuan-pengetahuan baru yang didasarkan atas informasi yang telah diterima tadi.

BACA JUGA :  Membangun Konektivitas "Trust" dengan Teknik Rapport

Pengetahuan-pengetahuan baru inilah yang disebut sebagai realitas internal. Karena tidak ada keterpisahan antara realitas internal dengan diri sendiri dan disaat yang sama realitas internal ini juga menghadirkan perasaan/emosi yang terasa amat jelas pada diri sendiri, maka reaksi kita selalu didasarkan pada realitas internal ini, bukan pada realitas ekternal secara langsung.

Akibatnya, kita pun akan merespons orang, peristiwa, waktu, dan tempat, sesuai dengan realitas internal kita. Dan karenanya, cara seseorang menanggapi kita juga bergantung pada bagaimana ia menerima informasi tentang diri kita.

BACA JUGA :  Teknik Mengelola Pikiran dengan Anchoring

Cara seseorang menanggapi kita bergantung pada ruang internalnya yang terkait diri kita.

Pada presuppositions yang pertama kita diajak untuk berlatih membentuk ruang internal yang konstruktif, agar kita bisa tetap bahagia disaat menghadapi orang, benda, peristiwa, dan waktu.

Dan pada presuppositions yang kedua, kita diajak untuk berbesar hati menerima suatu respons destruktif dari orang lain, karena bisa jadi ia keliru menerima informasi yang benar.

Tentu saja dengan catatan bahwa memang kita juga konsisten telah melakukan hal yang benar dan baik.

 

Penulis : Syahril Syam, ST, C.Ht, L.NLP Pakar Pengembangan Diri

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Tim

Baca Lainnya

Sugesti Hipnosis untuk Awet Muda

16 Juni 2024 - 16:48 WITA

Sugesti Hipnosis untuk Awet Muda

Sugesti Hipnosis untuk Meningkatkan Kemakmuran Finansial

16 Juni 2024 - 16:44 WITA

Sugesti Hipnosis untuk Meningkatkan Kemakmuran Finansial

Sugesti Agar Selalu Semangat

16 Juni 2024 - 16:40 WITA

Sugesti Agar Selalu Semangat

Bagaimana Cara Menghypnosis?

16 Juni 2024 - 16:35 WITA

Bagaimana Cara Menghypnosis?

Apa Itu Hypnosis dan Bagaimana Cara Kerjanya?

16 Juni 2024 - 16:28 WITA

Apa Itu Hypnosis dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Meng-Hack Otak

31 Januari 2024 - 03:35 WITA

Meng-Hack Otak (Ilustrasi)
Trending di Hypnosis