Apa saja yang bisa dialami jika seseorang mengalami stress yang amat berat?
Berdasarkan penelitian, egonya akan mengambil alih keadaan dengan melakukan salah satu atau beberapa hal berikut ini:
– Pengingkaran
– Penolakan
– Menutup diri atau melindungi diri
– Mengganti dengan sesuatu yang lain
– Menyesuaikan diri
– Menyerah
– Merubah (membuat formasi baru)
– Tidak melakukan apa-apa (menunggu)
– Mundur teratur
– Mengalihkan pada hal yang lain.
Untuk poin yang terakhir yaitu mengailhkan perhatian seringkali dilakukan dengan menyibukkan diri.
Bisa berupa melakukan sesuatu yang membuat perasaan senang. Atau dengan menenggelamkan diri ke dalam kesibukan pekerjaan.
Namun apapun itu, pola perasaan yang dialami sebenarnya masih tetap sama, yaitu pola perasaan hampa karena penuh masalah terpendam dan stres.
Dan seperti yang telah disampaikan bahwa perasaan merupakan sinyal bagi DNA yang kemudian membuat sel bekerja seperti halnya sinyal yang diterima.
Ketika sinyal pola perasaan stres yang diterima DNA, maka hal ini membuat sel tubuh semakin rusak dan tidak beregenerasi.
Tidak ada saling koordinasi antar sel untuk perbaikan. Dan hal ini akan berujung pada timbulnya berbagai macam penyakit.
Mengalihkan perhatian memang bisa membuat diri terasa senang. Masalah dan perasaan penuh tekanan seolah-olah telah dilupakan.
Tapi pola perasaan yang sesungguhnya masih bekerja yaitu pola perasaan stres. Dan ini akan terasa ketika berada dalam keadaan sepi sendiri.
Hingga akhirnya pada usia tertentu, muncullah berbagai macam gangguan. Mulai dari kecemasan, depresi, hingga penyakit medis.
Bersenang-senang sejenak tentu saja boleh. Atau menyibukkan diri ke dalam pekerjaan juga sangat bagus.
Akan tetapi, semua itu jangan dijadikan sebagai pelarian diri atas masalah terpendam dan stres yang menimpa.