Menu

Mode Gelap

Hypnosis · 12 Agu 2023 11:17 WITA ·

Teknik Hypnosis Berbasis Pola Bahasa Sugestif

Ilustrasi Hypnosis Perbesar

Ilustrasi Hypnosis

Di dunia ini orang- orang yang memiliki gol atau memiliki masalah seringkali melakukan teknik yang namanya afirmasi. Yakni berdiri di depan kaca, dan mengucapkan kata- kata berulang kali untuk menyemangati diri sendiri. Misalnya, “Saya orang sukses, hidup saya sangat berarti”.

Mengapa mereka melakukan hal itu? Karena, pikiran sadar alias otak kirinya sudah tidak mampu memecahkan persoalannya sendiri, sehingga ia berusaha melakukan sugesti dengan cara seperti itu.

Tapi apakah cara seperti itu akan berhasil?

Mungkin ya, namun peluangnya kecil sekali. Karena saat mereka melakukan afirmasi itu, pikirannya sendiri akan menyabotase atas apa yang dikatakannya. Mulutnya mengatakan “Saya sukses”, namun pikirannya mengatakan “Apa iya, kayaknya sulit tuh…”.

Fenomena menyabotase diri ini sebenarnya tidak akan terjadi apabila orang itu tahu cara melakukan afirmasi dengan benar.

Saat seseorang melakukan afirmasi di depan kaca yang terjadi adalah ia dalam kondisi “sadar”, artinya otak kiri lebih berperan dari otak kanan.

Nah, dalam kondisi ini otak kiri sesuai tugasnya akan melakukan “screening” atas informasi yang masuk ke otak. Ia akan menganalisa, menggunakan data dan logika sesuai fungsinya.

Jadi, otak kiri adalah bagian otak yang berfungsi apabila kondisi kita sedang sadar.

Beda halnya dengan otak kanan. Otak kanan terutama akan aktif jika manusia sedang rileks. Semakin ia rileks semakin otak kanan bisa bekerja dengan baik.

BACA JUGA :  Program Ulang Identitas Pola Pikir Kamu

Otak kanan tidak memiliki fungsi analitis, ia lebih berfungsi secara kreatif dan mudah disugesti.

Dari sini kita tahu bahwa sugesti akan lancar apabila kita menyasar otak kanan, bukan otak kiri.

Pertanyaannya bagaimana cara menyasar otak kanan?

Ada dua jawaban. Yang pertama adalah, lakukan afirmasi pada kondisi rileks, sehingga otak kiri tidak terlalu aktif.

Lakukan saat mengantuk mau tidur atau pas bangun tidur, atau lakukan rileksasi dulu secara sengaja.

Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bahasa-bahasa sugestif, yakni bahasa yang punya kekuatan sugesti karena kemampuannya untuk langsung menembus otak kanan tanpa terlalu direcoki otak kiri.

Bahasa sugestif biasanya menggunakan bahasa yang mengandung kekuatan presuposisi hipnotik, yakni asumsi yang terselubung (dengan sengaja) dan keberadaan asumsinya tidak bisa dikenali oleh alam sadar/otak kiri secara alamiah.

Menariknya bahasa hipnotik ini tidak saja bisa dipakai pada diri sendiri, namun juga bisa dipakai pada orang lain.

Perlu dicatat di sini, bahwa hipnotis bukanlah ilmu gaib. Hipnotis adalah ilmu komunikasi menggunakan kalimat tertentu, didukung dengan intonasi tertentu dan bahasa tubuh yang sesuai.

BACA JUGA :  Berlatih Jadi Manusia Bahagia

Di masyarakat dewasa ini, kata hipnotis mengandung makna peyoratif, yaitu dianggap sebuah ilmu yang menggunakan kekuatan gaib atau mahluk halus. Jelas ini salah kaprah.

Ada banyak cara mengakses efek hipnotis ini. Selain berbagai teknik induksi klasik (memakai bandul, teknik shock, teknik interupsi pola, teknik fokus, dll), ada juga yang menggunakan pola-pola bahasa tertentu.

Hipnotis yang menggunakan pola bahasa dikenal sebagai pendekatan modern dan disebut aliran Ericksonian, atau dalam terminologi NLP disebut Milton Model. Yakni model bahasa hipnotik yang dikembangkan oleh orang bernamaMilton Erickson.

Perbedaan mendasarnya adalah, teknik induksi klasik menempatkan subyek pada kondisi submisif (tidak berdaya, kalah power) karena cara yang dipakai adalah direct dan autoritarian.

Sebaliknya teknik Ericksonian menggunakan pendekatan indirect dan permisif, yakni memberikan kebebasan bagi subyek untuk bereaksi terhadap kata-kata si hipnotist.

Pendekatan Ericksonian saat ini lebih populer, karena bisa dipakai di luar kondisi teraputis. Artinya, karena metodenya yang halus dan menggunakan bahasa, maka prosesnya bisa dilakukan tanpa sepengetahuan si subyek.

BACA JUGA :  Apa Itu Hypnosis dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Sekalipun untuk mencapai tataran ini kita harus sangat menguasai pola-pola bahasa linguistik yang level lanjut.

Secara sederhana, ada dua pendekatan teknik Eriksonian. Pertama menggunakan pola bahasa tertentu sehingga alam sadar terlalu “sibuk” atau “menjadi bingung”.

Pada saat yang sama si penghipnotis mengatakan kalimat tertentu yang akan langsung menembus bawah sadar.

Cara kedua adalah, mengatakan pola bahasa tertentu yang keberadaannya memang tidak terdeteksi oleh alam sadar.

Inilah yang di depan tadi disebut sebagai bahasa yang mengandung kekuatan presuposisi hipnotik, yakni penggunaan asumsi yang terselubung (dengan sengaja) dan keberadaan asumsinya tidak bisa dikenali oleh alam sadar/otak kiri secara alamiah.

Dari dua cara diatas, akan banyak diturunkan berbagai teknik hipnosis berbasis pola kata. Dalam bahasa awam metode ini juga disebut ilmu sugesti, atau sugestologi.

Apa manfaatnya hal ini dalam advokasi?

Sudah diketahui bersama, tidak semua dagangan yang bagus di dunia ini akan langsung laku. Diperlukan teknik pemasaran yang sama bagus-nya dengan kualitas dagangan kita.

Tidak semua isu advokasi yang bagus menurut kita, akan terlihat/terasa/terdengar bagus bagi stakeholder. Kemampuan kita membingkai dagangan akan menjadi skil yang berguna untuk suksesnya sebuah advokasi.

Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Tim

Baca Lainnya

Sugesti Hipnosis untuk Awet Muda

16 Juni 2024 - 16:48 WITA

Sugesti Hipnosis untuk Awet Muda

Sugesti Hipnosis untuk Meningkatkan Kemakmuran Finansial

16 Juni 2024 - 16:44 WITA

Sugesti Hipnosis untuk Meningkatkan Kemakmuran Finansial

Sugesti Agar Selalu Semangat

16 Juni 2024 - 16:40 WITA

Sugesti Agar Selalu Semangat

Bagaimana Cara Menghypnosis?

16 Juni 2024 - 16:35 WITA

Bagaimana Cara Menghypnosis?

Apa Itu Hypnosis dan Bagaimana Cara Kerjanya?

16 Juni 2024 - 16:28 WITA

Apa Itu Hypnosis dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Meng-Hack Otak

31 Januari 2024 - 03:35 WITA

Meng-Hack Otak (Ilustrasi)
Trending di Hypnosis