Dalam diri manusia, hati dan pikiran sangat berhubungan adakalanya hati mengendalikan pikiran namun adakalanya pula pikiranlah yang mengendalikan hati atau perasaan
Ketika kita melihat sepotong makanan di depan kita maka kita akan bernafsu untuk memakannya pada saat itulah pikiran bekerja mengendalikan hati kita begitu pula ketika kita berandai-andai tentang cita-cita yang membuat kita termotivasi untuk meraihnya
Namun pada saat kita merasa tertekan, marah, atau jatuh cinta, maka kita sering melakukan hal-hal yang diluar batas kewajaran dan akal sehat pada saat itulah hati mengendalikan pikiran kita
Setiap tindakan yang kita lakukan di dunia ini kadang berawal dari pikiran, kadang berawal dari hati. Namun, masalah utama yang sering kita hadapi di kehidupan ini adalah pada saat hati dan pikiran kita tidak sejalan. Seperti yang aku alami dalam beberapa tahun lalu
Hati dan perasaan mendorongku untuk bergerak ke arah kanan. Namun di lain sisi, akal sehat dan pikiranku secara lantang berteriak kepadaku untuk bergerak ke arah kiri, sebab bergerak ke arah kanan tidaklah mungkin bagiku.
Pertentangan ini menyiksaku di perbatasan jalan tanpa bisa bergerak sedikitpun. Terpaku ditengah kebimbangan dan pertarungan antara perasaan dan akal sehat..
Hingga pada suatu malam aku mendapatkan secercah inspirasi dan nasihat. Setelah kupikir sejenak, aku baru menyadari bahwa inspirasi tersebut adalah jawaban dari kebimbanganku selama ini.
Mempertahankan sesuatu yang ingin selalu kita pegang kadang tidak akan membuat hidup kita menjadi lebih baik.
Dunia ini diisi oleh pertemuan dan perpisahan, tidak ada hujan yang tak reda dan tidak ada pula pesta yang tak usai.
Dalam kehidupan ini tak ada yang abadi segala sesuatu pasti akan ada akhirnya
Adakalanya kita harus rela kehilangan sesuatu dan mengikuti alur kehidupan dengan akal sehat.
Dibutuhkan keberanian untuk melepas sesuatu yang terikat dalam hati kita.. Dalam sebuah kedewasaan, diperlukan pertukaran antara “kehilangan” dan “pertemuan”..
Teruslah bergerak sesuai alur kehidupan.. Seimbangkan hati dan pikiran. Terkadang hati lah yang memberi kita pencerahan dalam melangkah.
Namun, terkadang akal sehat lah yang menuntun langkah kita. Jangan bimbang, sebab kau tidak akan pernah bisa melangkah !