Disadari atau tidak, kita setiap hari melatih diri, yang kemudian menjadi kepribadian dan karakter.
Cara kita berpikir, bersikap, dan berperilaku saat menghadapi orang, benda, peristiwa, dan waktu adalah latihan yang kita latih setiap hari.
Akhirnya, berdasarkan latihan ini, terbentuklah diri kita; terbentuklah yang disebut “saya”; terbentuklah karakter; terbentuklah kebiasaan.
Saat sudah terbentuk, maka akhirnya kebiasaan ini yang lebih banyak mengontrol hampir seluruh kehidupan kita.
Merubah diri menjadi sulit dan kemudian muncul alasan “mau gimana lagi, sudah seperti inilah saya”.
Saat seseorang sering melatih diri dengan menghayati kebencian, marah, cemburu, atau menghakimi, secara mental melatihnya setiap hari dan secara fisik mendemonstrasikannya sesuka hati, dari waktu ke waktu, membuatnya terlihat alami, otomatis, dan tanpa usaha, ia secara fisik dan mental serasi dengan sikap itu.
Ia telah melatih tubuh dan pikiran untuk bekerja sama. Jadi ketika ia ingin berubah ke keadaan baru, ternyata tubuhlah yang mengarahkan urusan pikiran dan kebiasaannya.
Inilah sebabnya mengapa seseorang tidak dapat berubah begitu cepat. Karena pikiran sadar dan tubuh saling bertentangan.
Namun penelitian tentang jantung memberi kabar gembira bagi kita. 90% jalur saraf jantung naik ke otak dan ini berarti bahwa jantung secara mandiri memproses emosi, merespons langsung lingkungan, dan mengatur ritmenya.
Semua ini bisa dilakukan oleh jantung tanpa menerima informasi dari otak. Dan karenanya ketika jantung merasakan suatu emosi tertentu, akan membuat otak memasang jaringan saraf untuk perasaan tersebut.
Artinya emosi dan perasaan yang berasal dari jantung memainkan peran penting dalam cara kita berpikir, memproses informasi, merasakan, dan memahami kehidupan.
Maka sesungguhnya kita bisa secara sadar berlatih untuk menciptakan perasaan positif tanpa mesti menunggu pemicu dari suatu hal tertentu.
Saat kita menghayati kasih sayang, cinta, persahabatan, berbuat baik, memaafkan, sabar, dan bersyukur, maka jantung akan bertindak sebagai penguat untuk memicu otak, meningkatkan aktivitasnya, dan menciptakan keseimbangan keteraturan, dan koherensi di seluruh tubuh.
Penulis : Syahril Syam, ST, C.Ht, L.NLP Pakar Pengembangan Diri