Menu

Mode Gelap

Motivasi · 12 Agu 2023 12:42 WITA ·

Memotivasi Diri dengan Pikiran Alam Bawah Sadar

Ilustrasi Meditasi Perbesar

Ilustrasi Meditasi

Sebuah ungkapan sederhana yang sering kita dengar yakni “What you think is what you get”

Artinya ; Apa yang Anda pikirkan adalah apa yang Anda dapatkan

Ungkapan seperti ini pastinya kita sering dengar dari motivator, mentor maupun dari atasan kita.

Saking seringnya, mungkin orang tidak terlalu memperhatikan sebuah makna yang terkandung pada kalimat tersebut

Kecuali hanya kalimat normatif biasa saja yang disampaikan orang lain ketika kita sedang menghadapi masalah.

Orang yang sedang menghadapi masalah memang mempunyai kecenderungan menyatakan kalimat-kalimat negatif pesimis, putus asa, kutukan bahkan nasib. Kondisi seperti ini dapat saja dialami oleh siapa pun, termasuk kita.

Kalau pun orang, misal teman kita, menasihati kita, memotivasi kita dan, mungkin, mengajak kita untuk beraktivitas lain agar dapat melupakan sementara masalah kita,

Dan kita mau mendengarkan dan bercengkrama dengan teman, mungkin itu karena rasa sungkan saja,

Mengingat teman sudah memberikan perhatian khusus seperti itu dan kita juga sadar bahwa “dunia belum kiamat”.

Akhirnya, setelah kita terlibat dalam jalan-jalan, nonton, makan, misalnya, dengan mereka, sahabat-sahabat kita,

Mereka pun berkomentar ; “Nah, gitu dong! Itu namanya persahabatan dalam suka dan duka. Jangan sungkan kalau mau jalan-jalan lagi ya!”

Kisah imajinatif seperti itu sungguh tampak nyata dapat terjadi bagi siapa saja dan kapan saja.

Pertanyaan-pertanyaan yang bisa muncul setelah mencermati cerita tersebut menyangkut beberapa hal.

Apakah benar pada saat kita sedang menghadapi masalah dan kemudian sahabat kita mengajak melakukan kegiatan tertentu untuk menghibur kita, memang hati kita merasa terhibur?

Apakah pengalihan perhatian seperti itu memang bisa menyelesaikan masalah ataukah hanya kamuflase menghindar dari masalah? Bagaimana menurut Anda?

BACA JUGA :  Cara Menetralkan dan Melepaskan Energi Negatif

Fisika kuantum versus syaraf

Saya mengajak anda untuk melakukan lompatan pemikiran dari sebuah masalah ke dalam fenomena tentang alam bawah sadar.

Apakah memang ada hubungannya antara fisika kuantum dan ilmu syaraf, dan alam bawah sadar?

Ternyata, ungkapan “What you think is what you get” bukan sekadar ungkapan normatif biasa

Saya berharap bahwa tulisan ini dapat meningkatkan motivasi anda dalam melakukan kegiatan sehari-hari di dunia kerja, keluarga dan sosial lain.

Jika Anda mempunyai masalah, Anda akan menemukan bahwa masalah tersebut sudah lama mengakar dalam diri Anda.

Jika Anda punya problema keuangan, misalnya, tanyakan kembali keyakinan Anda tentang uang.

Hal yang paling sering muncul pada saat orang punya masalah keuangan adalah ungkapan “Saya tak pernah punya uang cukup” dan “Saya tidak mungkin maju”.

Keyakinan-keyakinan yang mengalir kemudian bisa merembet ke “Gaji saya hanya cukup untuk membayar utang”,

“Tidak mungkin penghasilan pelaksana seperti kita ini cukup untuk membiayai keperluan keluarga”,

“Zaman sekarang, susah cari tambahan uang, Bung!”, dan seterusnya.

Hal-hal seperti itu sering terjadi berulang-ulang, dan begitu banyak orang menganggap hal seperti itu merupakan hal yang biasa.

Tak heran, orang yang sering mengeluh seperti itu tidak pernah (saya coba tekankan TIDAK PERNAH) bisa maju dalam hal keuangan.

Orang seperti ini berperang melawan kesadarannya sendiri bahwa dia akan sulit menghasilkan uang.

Isi alam bawah sadar Anda yang menjadi faktor penting. Jika alam bawah sadar berisi kecemasan, hal-hal negatif atau pendapat yang tidak berdasar, alam bawah sadar akan menganggap benar.

Jika alam bawah sadar percaya pada miskin, gagal dan banyak masalah maka alam bawah sadar menciptakan cara untuk mewujudkan keyakinan tersebut.

BACA JUGA :  Sugesti Pemberdayaan Magnet Uang

Sebuah kisah klasik yang diungkapkan dalam buku Subconscious Power karangan John Kehoe dan Dr. Joseph Murphy yakni kisah pada jaman kuno Zen tentang seorang pelayan bodoh seperti dibawah ini :

Menelan ular

Seorang pelayan dikirim untuk mengunjungi majikannya, dan kemudian sang majikan membawa pelayan tersebut ke ruang belajar dan memberinya semangkuk sup.

Ketika hendak memakan sup tersebut, ia melihat ular kecil dalam mangkuknya. Karena segan pada majikannya, si pelayan tetap saja menyeruputnya.

Beberapa hari kemudian, ia merasa sakit dan dibawa kembali ke rumah majikan.

Kemudian, si pelayan dibawa lagi ke ruang belajar yang sama dengan sebelumnya dan diberi obat dalam mangkuk kecil.

Ketika hendak meminumnya, ia kembali melihat ular kecil dalam mangkuk.

Kali ini ia berani menunjukkan kepada sang majikan dan mengeluh bahwa itulah yang menyebabkan ia sakit.

Majikannya tertawa dan menunjuk busur besar yang tergantung di langit-langit ruangan.

Sang majikan berkata, “Itu cuma bayangan busur tersebut, tak ada ular sama sekali!”

Pelayan tersebut menyadari bahwa ular itu ternyata cuma bayangan.

Kemudian, ia pun pulang tanpa minum obat sama sekali dan ia pun sembuh dalam beberapa hari.

Pelajaran apa yang anda dapatkan dari kisah klasik di atas, selamat merenungkan!

Satu hal yang menarik tentang kemampuan alam bawah sadar ini adalah bahwa teori tersebut diturunkan dari gabungan antara ilmu fisika dan ilmu syaraf.

Dua orang ilmuwan membuktikan bahwa otak adalah sebuah gambar hologram yang menerjemahkan alam semesta yang holografis.

BACA JUGA :  Visualisasi untuk Anak dalam Mencapai Tujuan

Ahli fisika David Bohm yang terkenal dengan ahli fisika kuantum dan Karl Pribram sang ahli syaraf, keduanya dari Stanford, bekerja sama dan secara tidak sengaja menemukan

Bahwa, meskipun mereka bekerja dalam dua hal yang berbeda, mereka tergantung satu sama lain.

David Bohm yakin bahwa alam semesta ini holografis setelah bertahun-tahun belum berhasil menemukan penjelasan atas fenomena yang terjadi dalam fisika kuantum.

Sementara, Karl Pibram yang mempelajari otak manusia menemukan bahwa teori standarnya tidak dapat menjelaskan teka-teki tentang syaraf-syaraf makhluk hidup.

Kedua ilmuwan ini kemudian, pada tahun 1970, menemukan model holografis adalah jawabannya.

Penemuan ini diakui oleh Brian Josephson, pemenang Nobel Fisika tahun 1973 dari Cambridge University, sebagai terobosan revolusioner dalam mempelajari realitas.

Kemudian, Dr David Peat, ahli fisika dari Queen University, Kanada, dan pengarang buku The Bridge between Matter and Mind, mengatakan bahwa pikiran kita sangat berhubungan erat dengan dunia fisik.

Artinya ; Teori fisika kuantum versus ilmu syaraf, berupa fenomena alam bawah sadar.

Fungsi utama alam bawah sadar adalah membuktikan apa-apa yang sudah tertanam dalam alam bawah sadar berupa pikiran dan perkataan.

Dengan demikian, manusia bisa memprogram alam bawah sadar dengan pikiran atau ucapan yang menjadi keinginan kita.

Kalau memang alam bawah sadar mempunyai pemetaan tentang pikiran yang luar biasa seperti itu, berarti kita bisa dong memotivasi diri sendiri dengan pikiran-pikiran yang menggelorakan semangat untuk sukses? Yes, Tentu Bisa.

“Semua orang jenius. Tetapi jika Anda menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, seumur hidupnya ia akan percaya bahwa ia bodoh”. Albert Einstein

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Tim

Baca Lainnya

Pikiran Bawah Sadar Sembuhkan Berbagai Penyakit

24 Agustus 2024 - 07:54 WITA

Pikiran Bawah Sadar Sembuhkan Berbagai Penyakit

Panduan Praktis untuk Menerima Diri Anda

19 Agustus 2024 - 14:14 WITA

Panduan Praktis untuk Menerima Diri Anda

8 Tanda Bahasa Tubuh Orang yang Tak Menyukai Anda

22 Juli 2024 - 02:36 WITA

8 Tanda Bahasa Tubuh Orang yang Tak Menyukai Anda

Cara Meningkatkan Keberuntungan

16 Juni 2024 - 17:13 WITA

Cara Meningkatkan Keberuntungan

Menjadi Semakin Melimpah

16 Juni 2024 - 17:07 WITA

Menjadi Semakin Melimpah

Menghadapi Rasa Takut

25 Februari 2024 - 16:35 WITA

Rasa Takut (Iluatrasi)
Trending di Motivasi