Ada miliaran jumlah sel di tubuh kita. Setiap sel punya tugas masing-masing. Bagaimana kita mengendalikan semuanya?
Kamu menjawab, “mereka bergerak sendiri tanpa kita suruh. Memang dari asalnya sudah begitu.”
Jawabanmu begitu karena kamu tidak tahu bahwa sel-sel itu berperilaku demikian mengikuti sebuah komando, program, instruksi yang berasal dari otak.
Instruksi itu tertanam di dalam setiap relung DNA di dalam sel.
Inilah Kesadaran Manusia
Kesadaranmu yang mengendalikan seluruh sel di tubuhmu. Selama ini kau sudah menggunakan kesadaranmu untuk mengontrol perilaku seluruh tubuhmu.
Namun karena tidak kau sadari secara kasar, mereka menyebutnya instinct.
Setiap sel pun saling berkomunikasi. Tapi karena komunikasi mereka sangat halus, kau pun tidak merasakannya.
Ketika salah satu anggota tubuhmu terkena sentuhan keras, misalkan betismu terjeduk meja, pesan itu sangat jelas atau kasar, yaitu rasa sakit, barulah kamu merasakannya dan mengambil tindakan. Misalnya menggerakkan tanganmu untuk mengusap-usap betismu yang sakit itu.
Sekarang dengan membayangkan wacana di atas, coba renungkan ini;
Alam ini adalah bagian dari Tuhan. Setiap obyek, materi, energi di alam ini berperilaku mematuhi hukum tertentu, yaitu hukum alam.
Hukum inilah Kesadaran Tuhan
Hukum ini baku dan tak berubah sepanjang masa. Tuhan mengatur dan mengendalikan segalanya dengan Kesadaran-Nya.
Jika manusia akan mengambil tindakan lebih nyata bila bagian tubuhnya terkena sentuhan berlebih, maka dengan prinsip yang sama, lalukanlah sesuatu yang cukup besar agar Tuhan bereaksi lebih terhadapmu.
Lalukanlah sesuatu yang “besar” atau signifikan untuk mendapatkan reaksi Lebih dari Tuhan.
Akan tetapi ada satu prinsip lagi yang harus dipahami; yaitu Tuhan berbicara dalam bahasa rasa. Maka, ciptakanlah rasa yang besar!
Apa rasa yang besar itu?
Yaitu rasa yang dihasilkan dari Kesadaran Tinggi.