Menu

Mode Gelap

Hypnotherapy · 18 Jan 2024 05:14 WITA ·

Determinisme Gen, Benarkah Ada Penyakit Keturunan?

Determinisme Gen, Benarkah Ada Penyakit Keturunan? Perbesar

Determinisme Gen, Benarkah Ada Penyakit Keturunan?

Begitu banyak orang yang percaya adanya penyakit keturunan, mulai dari hemofilia, buta warna, diabetes, hipertensi, stroke, hingga penyakit jantung.

Asumsi ini mulai menjadi sebuah dogma sejak 60 tahun yang lalu, semenjak James Watson, Ph.D., dan Francis Crick, Ph.D., menemukan heliks ganda DNA, yang diproklamirkan Watson dalam Nature edisi 1970.  Sebuah “dogma” bahwa gen seseorang menentukan segalanya.

Ketika bukti kontradiktif bermunculan di sana-sini, para peneliti cenderung mengabaikannya dan menganggapnya sebagai sekadar anomali dalam sistem yang kompleks.

Kebanyakan orang percaya kesalahpahaman umum bahwa takdir genetiknya telah ditentukan sebelumnya dan bahwa jika seseorang telah mewarisi gen untuk kanker tertentu, penyakit jantung, diabetes, atau sejumlah kondisi lain, ia tidak memiliki kendali lebih atas itu.

Bahkan ada yang percaya bahwa ada gen untuk skizofrenia, gen untuk homoseksualitas, gen untuk kepemimpinan, dan sebagainya. Inilah yang disebut sebagai determinisme gen.

Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa tidak ada orang yang lahir dengan gen khusus untuk keadaan tertentu. Selain itu, kurang dari 5 persen manusia di planet ini dilahirkan dengan beberapa kondisi genetik, seperti diabetes tipe 1, sindrom Down, atau anemia sel sabit.

Sisanya, 95 persen dari populasi yang mengembangkan kondisi seperti itu mendapatkannya melalui gaya hidup dan perilaku. Juga tidak semua orang yang lahir dengan gen yang terkait dengan suatu kondisi (misalnya, alzheimer atau kanker payudara) akhirnya mengalami itu.

BACA JUGA :  Hypnotherapy Sembuhkan Ejakulasi Dini

Kunci dari ada atau tidaknya suatu kondisi yang terjadi pada diri kita adalah apakah gen yang mungkin kita bawa telah diekspresikan atau belum dan apa yang kita lakukan yang mungkin menandakan gen itu untuk dihidupkan atau dimatikan.

DNA kita menggunakan instruksi yang tercetak dalam urutan individu untuk menghasilkan protein. Protein adalah bahan mentah yang digunakan tubuh kita untuk membangun tidak hanya struktur tiga dimensi yang koheren (anatomi fisik kita), tetapi juga fungsi rumit dan interaksi kompleks yang membentuk fisiologi kita.

Tubuh kita sebenarnya adalah mesin penghasil protein. Sel otot membuat aktin dan miosin; sel-sel kulit membuat kolagen dan elastin; sel kekebalan membuat antibodi; sel tiroid membuat tiroksin; sel mata tertentu membuat keratin; sel-sel sumsum tulang membuat hemoglobin; dan sel pankreas membuat enzim seperti protease, lipase, dan amilase.

Semua elemen yang diproduksi sel-sel ini adalah protein. Protein mengontrol sistem kekebalan tubuh kita, mencerna makanan kita, menyembuhkan luka kita, mengkatalisis reaksi kimia, mendukung integritas struktural tubuh kita, menyediakan molekul elegan untuk berkomunikasi antar sel, dan banyak lagi. Singkatnya, protein adalah ekspresi kehidupan dan juga kesehatan tubuh kita.

BACA JUGA :  Bahaya Radiasi HP Bisa Picu Vertigo dan Insomnia

Pergeseran besar dalam cara kita melihat gen terjadi ketika para ilmuwan akhirnya memetakan genom manusia. Pada tahun 1990, pada awal proyek, para peneliti berharap pada akhirnya mereka akan menemukan bahwa kita memiliki 140.000 gen yang berbeda.

Mereka mendapatkan angka itu karena gen memproduksi (dan mengawasi produksi) protein, dan tubuh manusia memproduksi 100.000 protein berbeda, ditambah 40.000 protein pengatur yang dibutuhkan untuk membuat protein lain.

Jadi para ilmuwan yang memetakan genom manusia mengantisipasi bahwa mereka akan menemukan satu gen per protein. Tetapi pada akhir proyek, pada tahun 2003, mereka terkejut menemukan bahwa, pada kenyataannya, manusia hanya memiliki 23.688 gen.

Dari perspektif dogma Watson, tidak cukup gen untuk membuat tubuh kita yang kompleks dan membuatnya tetap berjalan. Dan jangankan itu, hanya untuk menjaga fungsi otak saja, juga tidak cukup gen.

Jadi jika tidak terkandung dalam gen, dari mana semua informasi yang dibutuhkan untuk membuat begitu banyak protein dan menopang kehidupan kita berasal?

Ternyata gen harus bekerjasama dalam kerjasama sistemik satu sama lain sehingga banyak yang diekspresikan (dihidupkan) atau ditekan (dimatikan) pada saat yang sama di dalam sel; kombinasi gen yang dihidupkan pada satu waktu yang menghasilkan semua protein berbeda yang kita andalkan untuk hidup.

BACA JUGA :  Hipnoterapi Atasi Vertigo

Gen dapat diaktifkan atau dinonaktifkan (dimatikan) oleh lingkungan di luar sel, yang terkadang berarti lingkungan di dalam tubuh berupa emosi, biologis, neurologis, mental, energi, dan bahkan spiritual.

Gen yang bergantung pada keadaan perilaku diaktifkan selama periode gairah emosional yang tinggi, stres, atau tingkat kesadaran yang berbeda, termasuk bermimpi. Ekspresi kehidupan adalah ekspresi protein.

Jika kita terus-menerus memberi sel perintah yang sama dari sikap berulang yang sama berdasarkan perasaan yang sama, kita membuat peptida kimia yang sama.

Akibatnya, kita tidak mengirim sinyal baru ke sel untuk mengaktifkan ekspresi gen baru. Kita mengulangi pikiran yang sama yang secara genetik terhubung atau terhubung dengan beberapa sikap emosional yang sudah dikenal dari pengalaman yang telah berlalu.

Jadi, ketika seseorang sering menjadi marah, frustrasi, atau sedih oleh siapapun atau apapun (bahkan memiliki perasaan destruktif dan negatif yang samadengan yang dirasakan orang tuanya)

Maka wajar jika akhirnya ia mengaktifkan gen yang membuat ia menjadi sakit dengan sakit yang sama dialami oleh orang tuanya. Namun, jika perasaannya rutin berubah menjadi konstruktif dan positif, maka akan sulit kita mengalami penyakit keturunan.

 

 

Penulis : Syahril Syam, ST, C.Ht, L.NLP Pakar Pengembangan Diri

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Tim

Baca Lainnya

Mindfulness: Teknik dan Tips

19 Agustus 2024 - 14:28 WITA

Mindfulness: Teknik dan Tips

Melepas Emosi Negatif

16 Juni 2024 - 17:02 WITA

Melepas Emosi Negatif

Hipnoterapi Atasi Vertigo

30 Maret 2024 - 12:28 WITA

Vertigo/Ilustrasi

Terapi Hypno Sex Gratis

25 Februari 2024 - 15:26 WITA

Hypno Sex (Ilustrasi)

Sakitmu Sulit Sembuh Bila Rasa Negatifmu Masih Melekat

30 Januari 2024 - 06:39 WITA

Ilustrasi/Net

Bergulat dengan Pikiran Sendiri

30 Januari 2024 - 05:53 WITA

Ilustrasi/Net
Trending di Hypnotherapy